Agung sindir perluas kewenangan Wantim buat kepentingan bisnis Ical
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Agung Laksono mengkritik keras wacana perluasan wewenang Dewan Pertimbangan. Dia menuding ada rencana tersembunyi Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie alias Ical mewacanakan ide itu.
"Memperkuat kewenangan Wantim buat apa? Yang diperkuat itu kaderisasi, persatuan kesatuan, jujur menjalankan kepentingan partai bukan pribadi bisnisnya," kata Agung ketika dihubungi awak media di Jakarta, Senin (25/1).
Perluasan wewenang, menurut dia, harus melalui Munas. Rapimnas yang digelar Golkar kubu Ical sejauh ini dianggapnya tidak memiliki wewenang untuk memperluas wewenang Wantim.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
"Apalagi Rapimnas tidak ada kekuasaannya untuk mengubah kewenangan Wantim, harus lewat Munas," ungkapnya.
Seharusnya Rapimnas digelar untuk memperkuat kader partai. "Perkuat partai, hubungan pusat daerah, bagaimana konsisten jalankan ideologi partai, bukan kewenangan wantim diperkuat," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Golkar kubu Bali, Tantowi Yahya menepis dugaan wacana perluasan Dewan Pertimbangan (Wantim) adalah untuk memperluas kekuasan Ical. Menurut Tantowi, Ical tidak pernah mencalonkan diri untuk menjadi Ketua Wantim.
"Enggak (Ical tak ingin jadi ketua Wantim). Pak Ical enggak pernah menawarkan diri sebagai ketum atau posisi lain," kata Tantowi.
Meski belum mengetahui gambaran perluasan wewenang Wantim, Tantowi mengatakan perluasan itu dimaksud untuk memudahkan partai mengambil keputusan jika terjadi konflik internal.
"(Perluasan wewenang) supaya proses pengambilan keputusan lebih dipermudah. Saya belum bisa memberikan gambaran perluasan kewenangan karena belum ada pembahasan," jelas dia. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Desakan Munaslub Golkar untuk melengserkan kepemimpinan Airlangga belum padam.
Baca SelengkapnyaDPP Golkar menolak wacana evaluasi hasil Munas yang menyatakan akan mengusung Airlangga sebagai Capres 2024
Baca SelengkapnyaDinamika Pilkada Banten mulai memanas usai Golkar yang ditinggal Koalisi Indonesia Maju di Pilkada Banten.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, desakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar mengakui tidak mudah menghadapi kondisi di mana DPP memutuskan tidak mengusung Airin di Pilgub Banten.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.
Baca SelengkapnyaPertemuan Puan dengan Cak Imin dan Airlangga membahas Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyinggung keberpihakan menyikapi pembatalan acara Anies oleh Bey Machmudin.
Baca SelengkapnyaSebanyak 38 ketua DPD juga menegaskan taat pada satu komando di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Selengkapnya