Agus dan tim sukses bantah libatkan pasukan oranye dalam kampanye
Merdeka.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono mengaku tidak mengetahui ada petugas Pelayanan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau pasukan oranye yang diskors oleh kepala dinas kebersihan lantaran terlihat berfoto dengan spanduk dukungan bagi pasangan Agus-Sylvi. Agus menyampaikan rasa simpatinya dengan nasib anggota PPSU yang diskors.
"Saya belum mengetahui secara persis, tentu saya bersimpati dengan mereka. Tapi saya tentunya ingin masyarakat kita dapat menikmati pesta demokrasi dengan baik," ucap Agus kepada awak media di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/11).
Juru bicara tim sukses Agus-Silvi, Rico Rustombi melihat kehadiran pasukan oranye sebagai bagian dari keceriaan warga dalam proses demokrasi. Tim sukses tidak pernah mengakomodir PPSU dalam kampanye Agus-Sylvi.
-
Kenapa Agus Yudhoyono merasa terhormat? Agus merasa sangat terhormat karena dapat menyaksikan pernikahan salah satu kader partai yang dipimpinnya.
-
Siapa yang disayang oleh keluarga Agus Yudhoyono? Sikap gemas Alisha ini sangat disayangi oleh keluarga Agus Yudhoyono.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang memilih anggota PPS? PPS dipilih melalui seleksi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota dengan melibatkan masyarakat setempat.
-
Kenapa Sutiyoso mundur dari jabatan Komisaris? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan. Jabatan menjadi tak penting ketika perjuangan memanggil,' kata Geisz dalam akun X (dulu Twitter).
"Tim Agus Silvi merasa simpati, belum pasti mereka pendukung dari paslon yang spanduknya mereka pegang (foto Agus-Silvi), teman-teman PPSU ingin merasakan keramaian kampanye sebagai pesta demokrasi," kata Rico di tempat sama.
Dia berharap pemerintah tidak buru-buru menjatuhkan hukuman kepada para pasukan oranye. Sebab, dampaknya bakal merugikan mereka yang notabene hanya rakyat kecil.
"Kami minta pemerintah agar lebih hati-hati menjatuhkan hukuman. Mereka rakyat, kasihan bila tidak ada pendapatan. Kami menegaskan tidak pernah melibatkan anggota PPSU yang kebetulan memegang spanduk kami," tegasnya.
Tim sukses Agus-Sylvi meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meninjau kembali permasalahan tersebut dan memberikan sosialisasi kepada para pekerja PPSU agar kejadian tersebut tidak terjadi kembali.
"Tapi kami juga ingin sampaikan bahwa mungkin teman-teman PPSU tidak mengerti risikonya, tim Agus Sylvi meminta pemprov untuk memberikan sosialisasi kepada PPSU dan kami juga selalu imbau agar tidak terlibat dalam kontestasi," lanjutnya.
Rico berjanji akan mendiskusikan permasalahan ini dengan anggota timnya agar ke depannya tidak ada yang merasa dirugikan.
"Nanti tim akan diskusikan caranya agar ke depan tidak ada lagi anggota ppsu atau sejenisnya yang diskors karena sekedar berfoto bersama spanduk paslon," tandasnya.
Sebelumnya, pasukan oranye dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta diduga ikut berpolitik dengan mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Agus Yudhoyono dan Sylviana. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menjelaskan para pasukan oranye merupakan tenaga kerja kontrak. Adapun sanksi diberikan, yakni dinonaktifkan hingga kontrak habis.
"Saya kira itu yang akan kita berika sanksi. Sanksinya enggak ringan terpaksa skorsing tanpa gaji sampai akhir kontrak," kata Sumarsono di Balai Kota, Kamis (24/11).
Menurut Sumarsono, bukti berupa foto sudah diterimanya. Dari bukti itu, terdapat 60 orang diduga berkampanye buat Agus-Sylvi. Mereka diduga terlibat itu kini tengah diperiksa pihaknya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies dan DPP PDIP berkomunikasi secara intens saat masa pendaftaran calon kepala daerah dibuka pada Selasa (27/8).
Baca SelengkapnyaJuru bicara Sandiaga Denny H Suryo Prabowo meminta isu ordal di TGUPP Anies tidak perlu diperpanjang lagi supaya tidak semakin gaduh.
Baca SelengkapnyaGus Yasin berharap hasil Pemilu 2024 tersebut harusnya dijadikan bahan musahabah bagi elite partainya yang duduk di struktur kepengurusan DPP.
Baca SelengkapnyaDwi menyatakan mundur dari proses pencalegan di PSI dan fokus memenangkan Ganjar Pranowo melalui kelompok sukarelawan Ganjarian Spartan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.
Baca SelengkapnyaPKS tidak bakal menjatuhkan sanksi kepada Setyo karena anggota Dewan Pakar PKS itu merupakan kerabat Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaLangkah PKS langsung memasangkan Anies dengan Sohibul dinilai akan menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaKader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, mendapat informasi dari kepling yang diminta untuk memenangkan salah satu paslon di Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaPKS menegaskan belum ada kesepakatan soal Cawapres Anies.
Baca SelengkapnyaViral video Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Boyolali mengaku diperintah untuk memenangkan PDIP dan Ganjar.
Baca SelengkapnyaDPW PKB batal mengusung Anies maju di Jakarta. Akan tetapi, tidak ada kekecewaan atas batalnya pengusungan tersebut.
Baca Selengkapnya