Aher Klaim Chemistry dengan Anies Capai 99,9 Persen

Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan (Aher) mengklaim chemistry antara partai naungannya dengan calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan mencapai 99,9 persen. Adapun maksud dari chemisry tersebut berkaitan dengan keinginan PKS yang ingin Anies memilih Aher sebagai calon wakil presidennya.

“Saat ini nampaknya sedang mempertemukan ya. Mempertemukan chemistry antara apa yang diinginkan oleh PKS. Ternyata nampaknya 99,9 persen nyambung dengan Pak Anies,” kata Aher dalam sambutannya pada acara Pelatihan Relawan Advokasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Minggu (30/10).

Selain itu, Aher juga berharap Anies dapat memajukan masyarakat Indonesia ke depannya. “Kepada Pak Anies, mudah-mudahan (acara) ini menjadi bekal untuk ke depan ketika menjadi orang yang paling bertanggung jawab di negeri ini untuk memajukan masyarakat Indonesia,” tambah Aher.

Rencanakan Pertemuan Anies-Aher

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera merancang pertemuan Anies Baswedan dengan Ahmad Heryawan (Aher). Sebab, Ahmad Heryawan diusulkan oleh PKS untuk menjadi calon wakil presiden dari Anies.

Menurut Juru Bicara PKS Pipin Sopian, pihaknya sudah merencanakan akan mengadakan pertemuan Anies dan Aher. Tetapi kepastian soal jadwal dan tempat belum bisa disampaikan.

"Sudah kami rencanakan pertemuan itu," ujar Pipin kepada wartawan, dikutip Jumat (28/10).

Pertemuan antara Anies dan Ahmad Heryawan diharapkan untuk mencari kecocokan keduanya. PKS berupaya membangun chemistry kedua tokoh.

"Untuk bangun chemistry," sebut Pipin.

Koalisi Belum Tentukan Cawapres Anies

Di kesempatan berbeda, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menyatakan, deklarasi koalisi antara NasDem, Demokrat dan PKS harus lebih dulu menuntaskan siapa bakal cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Oleh karena itu, Kholid menyebut tim kecil dari tiga partai saat ini masih terus melakukan diskusi.

"Kita tuntaskan dulu beberapa pekerjaan rumah di tim kecil yang belum clear," kata Kholid pada wartawan, Kamis (27/10).

Untuk itu, PKS menilai belum ada kepastian deklarasi koalisi akan dilakukan 10 November mendatang. Mengingat, kesepahaman cawapres belum didapatkan.

"Jadi pondasi koalisi harus kuat dulu sebelum deklarasi. Kesepahaman antara PKS, Nasdem dan Demokrat harus ketemu. Terbangun mutual trust and respect," kata dia.