Aher ogah komentar elektabilitas Ridwan Kamil merosot
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan enggan mengomentari terkait hasil survei yang dirilis Program Pasca Sarjana (PPS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung terkait Pilgub Jabar 2018. Dalam survei itu popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil merosot.
"Aduh, tanya beliau aja lah. Menanggapi orang lain salah kan. Saya kan politisi mending tanya surveyornya," singkat Aher sapaannya usai menghadiri Nirwasita Tantra Award tahun 2017 di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta Selatan, Sabtu (8/7).
Sebelumnya, Partai NasDem Jawa Barat menanggapi santai terkait survei yang dirilis Program Pasca Sarjana (PPS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung terkait Pilgub Jabar 2018. Dalam survei itu popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil merosot.
-
Mengapa Ridwan Kamil tidak mau menanggapi survei? 'Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung h-2 bulan saya cuma 6 persen. Pas hari-h 45 persen. Jadi enggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,' kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7).
-
Di mana Ridwan Kamil menyatakan tidak mau menanggapi survei? 'Namanya elektabilitas itu naik turun kan. Dulu waktu Wali Kota Bandung h-2 bulan saya cuma 6 persen. Pas hari-h 45 persen. Jadi enggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini,' kata Ridwan Kamil kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (10/7).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Dimana Ridwan Kamil unggul dalam survei? 'Di sana approval ratingnya sangat spektakuler, di Jawa Barat itu. Elektabilitasnya paling tinggi dibandingkan dengan jauh dari kader yang lain,' ungkap Doli.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Apa kekurangan Ilham Habibie dalam Pilgub Jabar? 'Itukan semacam, tidak menanam tapi pengin panen,' ungkap Usep saat dihubungi Merdeka.com, Jumat(7/6).
"Kami tidak bisa membantah karena itu survei mereka dan ini bisa jadi masukan buat kami sebenarnya," kata Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa saat ditemui di kawasan Ciumbuluit, Kota Bandung, Sabtu (8/7).
Survei yang digelar dalam jangka waktu 22 Mei sampai 4 Juni 2018 menunjukan adanya fluktuasi tingkat popularitas dan elektabilitas sejumlah calon. Dalam survei itu popularitas Ridwan Kamil turun dari dari semula 24,28 persen menjadi 18,49 persen. Begitu juga dengan elektabilitas yang semula 55,11 persen menjadi 40,40 persen. Sedangkan nama lainnya seperti Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Iwa Karniwa, Dede Yusuf mengalami kenaikan.
Saan melanjutkan, apapun hasil survei yang dirilis itu adalah potret hari ini akan pandangan masyarakat terhadap para bakal calon gubernur Jawa Barat. Hasil itu bisa berubah beberapa waktu ke depan. Dia menghargai, rilis yang dikeluarkan PPS UIN Gunung Djati jika hasilnya menunjukan kemerosotan Wali Kota Bandung tersebut.
"Yang pertama yang namanya setiap lembaga survei punya metodologi tingkat validitas survei itu sendiri. Kita hargai survei apapaun hasilnya. Tapi ingat survei itu porter hari ini. Itu jadi masukan penting. Rilis yang dikeluarkan UIN Bandung versi mereka katanya ada penurunan, tapi proses politik yang masih panjang itu suatu yang wajar dn normal," terangnya.
Apalagi Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, adalah bakala calon gubernur satu-satunya yang sudah dideklarasikan partai pengusung. Artinya kepastian Emil maju di Pilgub Jabar itu akan menghadapi goncangan sehingga terjadi fluktuasi.
"Bahwa setiap tokoh yang mendeklarasikan gubernur itu akan mengalami fluktuasi. Apakah kesuakaan atau elektabilitas. Ini wajar saja ya. Tapi yang penting dalam batas wajar," imbuhnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil (RK) mengaku tidak ingin membicarakan terkait dengan elektabilitas atau survei.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tak mau menanggapi hasil survei berlebihan karena menurutnya angka dalam survei selalu bergerak, bisa naik dan turun.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menanggapi santai elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRasa optimis RK itu disampaikan dalam sebuah diskusi yang dihadiri bersama para anak muda di M Blok Space, Jakarta Selatan, pada (20/8).
Baca SelengkapnyaDia memaparkan, simulasi 11 nama cawapres menempatkan RK dengan elektabilitas 30,4 persen, Erick Thohir 14,5 persen, dan Muhaimin Iskandar 13,0 persen.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaGolkar belum bisa memastikan Ridwan Kamil bakal ke Jakarta atau tetap di Jawa Barat
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bersyukur dirinya disebut memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Baca SelengkapnyaPosisi elektabilitas RK-Suswono berada di bawah Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Baca SelengkapnyaSementara elektabilitas Andika Perkasa dan Puan Maharani berada di bawah Gibran.
Baca SelengkapnyaAher yakin dalam waktu beberapa pekan ke depan, elektabilitas Syaikhu dan Ilham Habibie akan naik.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil masih enggan menanggapi rumor mengenai peta politik jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya