Ahmad Muzani: Gerindra-PDIP Kekuatan Besar, akan Kerjasama Lagi Membangun RI
Merdeka.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani berbicara mengenai kepentingan Partai Gerindra pada Pemilu 2024 di Provinsi Jawa Tengah. Dia mengatakan, Jawa Tengah adalah provinsi yang memiliki geopolitik yang khas.
Dia menilai, sejak Pemilu 1999 sampai 2019, PDIP selalu mendominasi Jateng sebagai pemenang pemilu. Berbeda dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa yang selalu bergantian pemenangnya dalam setiap pemilu.
Untuk itu, Muzani meminta agar Partai Gerindra belajar dengan PDIP tentang cara mempertahankan kepercayaan rakyat seperti yang terjadi di Jawa Tengah.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Dimana konsolidasi akbar Gerindra? Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II yakni Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengikuti konsolidasi akbar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI di Rumah Aspirasi Desmond J Mahesa, Minggu (20/08/2023).
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Bagaimana cara PDIP memastikan kemenangan Ganjar-Mahfud? 'Dukungan terhadap Bapak Ganjar dan Prof Mahfud Md sebagai pemimpin yang sangat lengkap. Memiliki komitmen bagi daya unggul Indonesia anti korupsi, ini benar-benar dipahami oleh masyarakat Bali. Sehingga konsolidasi ini dilakukan untuk memastikan kemenangan yang semakin besar untuk Ganjar dan Mahfud Md,' kata Hasto.
-
Mengapa PDIP yakin Ganjar-Mahfud akan menang? 'Dukungan terhadap Bapak Ganjar dan Prof Mahfud Md sebagai pemimpin yang sangat lengkap. Memiliki komitmen bagi daya unggul Indonesia anti korupsi, ini benar-benar dipahami oleh masyarakat Bali. Sehingga konsolidasi ini dilakukan untuk memastikan kemenangan yang semakin besar untuk Ganjar dan Mahfud Md,' kata Hasto.
Hal itu disampaikannya di Semarang, Minggu (28/11) saat peresmian kantor DPC Gerindra Kota Semarang yang juga dihadiri oleh pengurus DPD PDIP Jateng dan juga DPC PDIP Kota Semarang.
Termasuk sejumlah elite Partai Gerindra seperti Waketum Sugiono, Ketua OOK DPP Prasertyo Hadi, Ketua DPD Jateng Abdul Wachid, dan sejumlah DPR RI Gerindra dari dapil Jateng.
"Gerindra Jateng harus belajar dari bagaimana PDIP Jateng mengelola kepercayaan rakyat sehingga selalu menang dalam setiap pemilu. Kita pernah mengalami fase naik turun dalam hubungan dengan PDIP. Kita pernah bekerjasama pada tahun 2009, lalu 2014 berpisah karena Gerindra oposisi. Dan kini kembali bersama dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Dan ke depan kita ingin bekerjasama lagi untuk membesarkan dan membangun Indonesia," kata Muzani.
Muzani mengatakan, secara geografis Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk sebesar 270 juta dan sekitar 17 ribu pulau. Tidak mungkin satu kekuatan bisa mengjangkau seluruhnya.
Itulah yang menyebabkan, kata dia, semua kekuatan politik harus bekerjasama membangun masa depan Indonesia dan menyatukan diri dalam satu kekuatan.
“PDIP dan Gerindra adalah kekuatan besar," imbuhnya.
Muzani melanjutkan, kita harus terus merawat kebhinekaan dan keberagaman bangsa sebagai kekuatan kita. Maka, kita harus menjadi kekuatan perekat bersama dengan kekuatan politik lainnya. Kantor DPC Gerindra Kota Semarang, kata Muzani, yang baru diresmikan dihadapkan menjadi tempat memikirkan nasib rakyat dan kemajuan Kota Semarang. Kepentingan rakyat harus dilindungi dan diperjuangkan oleh para wakilnya.
Jika hal itu sungguh-sungguh dikerjakan partai, maka akan menyebabkan rakyat kepercayaan rakyat tidak luntur pada suatu partai. Dan rakyat akan tetap memilih pada pilihannya dalam pemilu.
"Kalau partai tidak bisa membuktikan itu dalam perjalan politiknya, maka kepercayaan rakyat akan lari. Itu sebabnya berkali-kali saya ingatkan Gerindra adalah partai rakyat. Gerindra besar karena kepercayaan rakyat. Sedapat mungkin kita harus menjadi kawan rakyat dikala suka atau duka. Jangan jauh dari rakyat apalagi khianati rakyat. Dengan begitu di Jateng paling tidak kita bisa menyaingi PDIP," ujar Muzani disambut gelak tawa.
Menurut Muzani, cita-cita partai yang belum terwujud adalah menjadikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden. Tanpa sungkan, Muzani menyampaikan harapannya dapat bekerjasama dengan PDIP untuk maksud tersebut.
"Kita sama-sama bercita-cita membangun Indonesia dan kita sama-sama membela kepentingan rakyat. Kenapa kita tidak bekerjasama untuk mencapai tujuan itu. Untuk apa kita pengkerengan yang membuat kegaduhan, padahal kita bisa bekerjasama," tutup Wakil Ketua MPR itu.
Dalam acara ini, turur dihadiri Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Abang Baginda Hasibuan dan pengurus DPC PDIP Kota Semarang, Rukiyanto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muzani memastikan jika pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bahwa akan mengajak semua kekuatan untuk bersama.
Baca SelengkapnyaDemokrat mengaku tetap menjaga etika politik terkait arah Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMuzani yakin PKB masih akan mendukung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat menyampaikan pantun yang justru untuk menggoda Demokrat.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal merangkul semua pihak untuk bersatu membangun Indonesia.
Baca SelengkapnyaKomunikasi dengan partai tersebut terus dilakukan dan mendekati titik temu.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai peluang Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sangat besar.
Baca SelengkapnyaGerindra goda Demokrat dukung Prabowo lewat pantun.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra juga mengungkap rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaRombongan pengurus Partai Gerindra dipimpin Sekjen Ahmad Muzani menyambangi Media Center Partai Gelora di kawasan Patra Senayan Jakarta, Sabtu (19/8).
Baca Selengkapnya