Ahok: Aku mau SMS blast ke Teman Ahok, mau gak sumbang Rp 10 ribu
Merdeka.com - Hingga saat ini, calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, belum menentukan sikapnya apakah akan maju lewat jalur partai atau perseorangan. Padahal, bulan depan proses pendaftaran pilgub untuk pasangan independen sudah mulai dilakukan dengan menyerahkan dukungan.
Ahok, sapaan Basuki, tampaknya sedang galau. Meski berkali-kali dia mengklaim siap maju tanpa didukung partai dengan modal kinerjanya selama lima tahun terakhir. Apalagi, 1 juta warga sudah menyerahkan KTP dukungan buat mantan bupati Belitung Timur itu.
Namun di sisi lain, Ahok menyebut langkahnya akan mudah bila maju dari partai yang pastinya sudah memiliki massa jelas. Artinya kemungkinan menang sangat terbuka lebar.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Makanya Teman Ahok mesti duduk sama Teman Partai, karena kita harus saling menghormati, menghargai masing-masing. Yaudah kamu berembuk dulu deh, saya mah oke-oke saja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/7).
Sejauh ini dia yakin Teman Ahok tak akan memanfaatkan dukungan warga. Justru, kata dia, bukan tidak mungkin dirinya lah yang memanfaatkan dukungan itu untuk meminta bantuan dana Pilgub DKI.
"Paling aku yang manfaatkan. Aku mau kirim SMS blast kepada semua Teman Ahok kira-kira satu orang mau enggak nyumbang Rp 10 ribu. Kalau Rp 10 ribu dikali satu juta kan Rp 10 miliar. Kalau dia mau nyumbang Rp 50 ribu ya jadi Rp 50 miliar," jelasnya.
Rencananya pengiriman SMS itu akan dibicarakannya dengan Teman Ahok dalam acara halal bihalal yang dilakukan pekan depan.
Dalam kesempatan yang sama, Ahok tak merasa resah dengan rapat yang yang digelar PDIP hari ini untuk membahas cagub dan cawagub DKI. Menurutnya, PDIP memang selama ini telah menjalani sejumlah tahapan mulai dari penjaringan.
"Kan PDIP ada proses ya. PDIP bilang, dia tidak mau buru-buru karena dia punya mekanisme tersendiri. Apalagi mereka jumlah kursinya cukup. Tapi yang dijamin dari Bu Megawati, beliau pasti akan mendukung orang yang diinginin oleh rakyat Jakarta. Itu prinsip dari Bu Megawati. Malah Bu Megawati ingin Jakarta ini enggak bagus, malu kan ibu kota. Itu yang beliau jamin," dalihnya.
Disadarinya saat ini PDIP memang tak satu suatu mendukung Ahok. Suara penolakan datang dari DPD. Meski demikian, dia yakin semua keputusan ada di tangan Mega sebagai ketua umum.
"Mereka enggak ngerti. PDIP-kan dari dulu kalau kongres hampir semua kongres buat keputusan memberikan hak prerogatif kepada Bu Mega. Menentukan pengurus sampai menentukan untuk calon gubernur," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca Selengkapnya