Ahok berencana pertemukan Megawati & TemanAhok bahas Pilgub DKI 2017
Merdeka.com - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berencana mempertemukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan TemanAhok. Pertemuan itu tentu bakal membahas terkait majunya dia sebagai calon gubernur petahana dalam Pilgub DKI 2017.
Pertemuan itu, kata Ahok, untuk mengenalkan TemanAhok dan Megawati. "Tiba-tiba Teman Ahok enggak bisa daftarin lagi karena waktunya kan sudah lewat. Mereka juga tulis tangan sendiri, Bu Mega juga suka tulis tangan sendiri. Saya kan kenal Bu Mega, tapi kan TemanAhok belum kenal Bu Mega, masih ada waktu untuk ditemuin," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (25/2).
Sejauh ini, Ahok mengakui masih bimbang untuk maju Pilgub DKI 2017 melalui independen atau diusung partai politik. Dia mengatakan saat ini TemanAhok masih mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga Jakarta untuk mencapai satu juta orang mencari dukungan di Pilgub DKI.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Kalau TemanAhok kumpulin 1 juta kita harus hargain dong. Kalau memang bisa ikut PDIP alangkah baiknya kalau mereka (Teman Ahok) ikut PDIP juga kan. Kalau memang engga mau kita harus pilih dong sudah berjuang 1 juta KTP bagaimana?" ujarnya.
Lebih jauh, dirinya mengaku tak keberatan jika partai politik mengusung dirinya, termasuk PDIP. Sebab, dia merasa tak pernah bermasalah dengan partai politik.
Dirinya juga tak masalah jika terpilih Gubernur DKI kembali akan dipersulit di Pemprov DKI. "Tapi dukungan itu susah loh. Independen enggak mudah kalau enggak 1 juta KTP bagaimana? Masih banyak persoalan ini. Mengisinya saja setengah mati, 1 juta (KTP) loh," kata dia.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca Selengkapnya