Ahok-Djarot kalah, Megawati biasa saja
Merdeka.com - Hasil hitung cepat lembaga survei menunjukkan pasangan calon nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga mengungguli pasangan Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak bereaksi apa-apa dengan kekalahan jagonya itu.
"Enggak (sedih), Bu Mega biasa saja," kata Prasetyo di Kediaman Megawati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).
Prasetio menegaskan, Megawati tidak menujukkan raut wajah sedih atas kekalahan Ahok-Djarot. Dia menuturkan, Ahok, Djarot dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hanya makan malam dan membahas soal evaluasi kinerja tim pemenangan di putaran kedua.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa Prabowo dan Megawati saling menghormati? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati.
-
Bagaimana Ahok dan Puput menunjukkan keserasian mereka? Ahok menunjukkan keserasiannya dengan sang istri, Puput, serta kedua anak mereka, Yosafat dan Sarah.
"Enggak ada, enggak ada, enggak ada (sedih). Orang saya abis makan malam sama beliau kok," terangnya.
Sebelumnya, Prasetio mengatakan, Megawati meminta penjelasan soal kekalahan Ahok-Djarot. Dia heran dengan hasil perolehan suara yang didapat Ahok-Djarot di putaran kedua. Sebab, selisih suara Ahok-Djarot terlalu jauh dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Saya normatif dipanggil menjelaskan masalah hasil hari ini. Bagaimana lapangannya, bagaimana permasalahnnya kok sampai jomplangnya terlalu jauh," kata Prasetio.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaMegawati Tegaskan Ganjar-Mahfud Belum Dipensiunkan: Mereka Masih Tetap Kuat!
Baca SelengkapnyaBahlil mengaku tidak tahu apabila ada upaya mengalangi pertemuan antara Jokowi dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaMenurut Otto, Prabowo sedikit berpesan bahwa jangan harap ada yang dapat memecah belah hubungannya dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaRocky menilai Megawati melihat kejadian Hasto tersangka hanyalah angin sepoi-sepoi saja
Baca SelengkapnyaMega menugaskan utusan untuk hadir. Selain Mega, Jokowi juga dipastikan tidak hadir.
Baca SelengkapnyaBasarah menyebut, perbedaan antara Megawati dan Prabowo saat ini hanya sebatas kompetisi Pilpres atau bernegara.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya apakah Jokowi dan putra sulungnya, Gibran masih menjadi kader PDIP, Pramono enggan menjawab.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tak berkomentar terkait isu ikut mendorong pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih, Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaMenurut Said, memang sejak awal dari internal maupun eksternal PDIP tidak ada paksaan agar keduanya bertemu.
Baca SelengkapnyaMegawati merasa tidak perlu melawan opini negatif kepada dirinya dan PDIP.
Baca Selengkapnya