Ahok-Djarot klaim urunan warga DKI buat pilkada Rp 18 miliar
Merdeka.com - Pasangan petahana cagub-cawagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dan ,Djarot Saiful Hidayat, mengucapkan terima kasih atas antusiasme warga yang mendukung mereka di Pilgub DKI Jakarta. Sebab mereka tidak hanya mendapatkan dukungan moril, tetapi juga materil sebagai penopang kelancaran pilkada serentak dua bulan mendatang.
Data yang diperoleh dari situs situs www.ahokdjarot.id, hingga tanggal 6 Desember 2016, dana sumbangan warga yang telah terkumpul mencapai Rp 18 miliar. Disebut sumbangan itu berasal dari 4.000 jiwa.
Basuki, sapaan Ahok, sesumbar dana yang terkumpul tersebut bukti dukungan dari seluruh warga ibu kota.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Kalau Anda betul-betul menunjukkan karakter yang teruji, jujur, kerja tidak terima suap, tidak berpihak, sebetulnya rakyat akan mendukung Anda. Keluar uang pun ia rela," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta, Kamis (8/12).
Mantan bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, penggalangan dana ini sebagai kampanye rakyat.
"Melalui kampanye rakyat, Ahok-Djarot pun akan bertanggung jawab pada rakyat pada masa kepemimpinan periode keduanya," ujarnya.
Sementara itu, Djarot mengaku tak mengira besarnya partisipasi warga untuk mendukung dirinya dan Ahok. Dia mengklaim sumbangan itu bukan saja dari masyarakat dengan ekonomi menengah bahkan warga berpendapatan kecil.
"Kampanye rakyat ini sebagai bentuk pendidikan politik. Sekaligus menghapus paradigma bahwa untuk menjadi kontestan di Pilkada itu diperlukan biaya yang mahal," terangnya.
Mantan Wali Kota Blitar itu lantas mengucapkan terima kasih atas sumbangannya. "Ini adalah bentuk gotong royong. Kami tidak pernah menghitung-hitung berapa nilai yang disumbangkan. Sebab yang paling penting adalah nilai gotong royong dan keikhlasan dari masyarakat," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudirman Said mengakui, kucuran dana ke AMIN tak sebesar ke pasangan capres-cawapres lain.
Baca Selengkapnya"Alokasi ini tidak ada di kota-kota lain di Indonesia hanya ada di Jakarta dan besarnya luar biasa Rp 18,96 triliun," kata Heru
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN mengajak kubu pasangan capres lain untuk naik kelas.
Baca Selengkapnya"Tinggal di Jakarta tuh harusnya (pendapatan) Rp5juta sampai Rp10 juta lebih bagus," kata Ahok
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengusulkan anggaran di setiap RW diberikan Rp100-Rp200 juta
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.
Baca SelengkapnyaSetelah PDI Perjuangan, penerimaan partai terbesar selanjutnya adalah PAN, Golkar dan PPP senilai Rp20-an miliar.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta merekomendasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk segera memproses usulan kenaikan dana bantuan parpol tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok ingin agar RT/RW ke depannya bisa mengikuti konsepnya sewaktu dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKPU telah mengatur batasan mengenai sumbangan dana kampanye di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.
Baca Selengkapnya