Ahok: Jadi Presiden itu enak
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berandai-andai dirinya bisa menjadi Presiden RI seperti Joko Widodo. Dia menilai menjadi orang nomor satu itu menyenangkan karena memiliki kekuasaan atas Indonesia.
"Jadi Presiden itu enak, Jaksa Agung dia yang milih, Kapolri dia yang milih, kasih amnesti Presiden juga, Presiden bisa loh bikin revisi undang-undang, DPR enggak bisa, powerfull jadi Presiden Indonesia," kata Ahok, sapaan Basuki, saat menjadi pembicara dalam Program Pelatihan Rumah Perubahan Rhenald Kasali Mentee 2016 di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/1).
Namun, kata dia, mendapatkan posisi itu juga tidak mudah. Apalagi, berasal dari agama minoritas. Namun dia selalu mengingat petuah mantan Presiden ke-empat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang mendukungnya dan membuat Ahok optimis saat ragu dalam Pilgub Bangka Belitung.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
"Saat maju jadi Gubernur Bangka Belitung, saya tidak yakin bisa jadi, cuma Gus Dur pernah bilang, 'siapa bilang orang Cina enggak bisa jadi Gubernur? jadi Presiden saja kamu bisa kok'. Ya udah saya nungguin, ucapan Gus Dur benar saja," ujarnya mengenang.
Mantan politisi Gerindra ini sedikit berkelakar bahwa dirinya menjadi orang nomor satu DKI ini karena keberuntungan. Dia pun tidak menyangka dapat memimpin Jakarta, karena kala itu Joko Widodo naik menjadi Presiden RI.
"Saya aja jadi Gubernur hoki, Jokowi jadi presiden, saya jadi Gubernur, siapa yang bisa mengira Jokowi bakal jadi Presiden, namanya juga Ahok, anak hoki," pungkasnya sambil bercanda.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaPDIP Jakarta telah mengirimkan surat rekomendasi bakal calon gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024 ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca Selengkapnya