Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahok jawab tudingan bayar mahar buat PDIP senilai Rp 10 T

Ahok jawab tudingan bayar mahar buat PDIP senilai Rp 10 T ahok di merdeka.com. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - PDIP melaporkan seorang wartawan senior ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Laporan ini terkait tuduhan mahar yang diduga diterima PDIP senilai Rp 10 triliun dari Basuki T Purnama (Ahok) untuk dukungan di Pilgub 2017.

Menanggapi hal ini, Ahok menegaskan, dirinya tak pernah memberikan uang Rp 10 triliun sebagai mahar kepada PDIP. Sebab, Ahok mengaku tak punya uang sebanyak itu.

Kalapun memiliki uang dengan jumlah tersebut, dia mengaku lebih baik digunakan untuk membantu orang. Mantan Bupati Belitung Timur itu menerangkan, bila uang sebanyak Rp 10 triliun itu didepositokan, bunga yang diterima setiap bulannya mencapai Rp 55 miliar.

Orang lain juga bertanya?

"Kalau RP 10 triliun deposito kira-kira tiap bulan kamu dapat hampir Rp 60 miliar, jadi kalau Rp 1 T deposito kira-kira Rp 5 miliar sampai RP 6 miliar tergantung bank-nya. Ya katakanlah Rp 5,5 miliar, kalau kamu mahar Rp 10 triliun, Rp 55 miliar depositonya, ada orang gendeng mana yang kayak gitu. Kalau gue punya duit Rp 10 triliun, Rp 55 miliar gue taro, gue bantu orang aja terus," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (7/10).

"Saya jadi pejabat enggak bisa bantu orang. Kalau saya punya Rp 10 T, deposito hampir Rp 60 miliar tiap bulan, gue bisa bantu orang. Dana abadi. Aku belum pernah ketemu perusahaan yayasan hebat mana pun menaroh Rp 10 T dana abadi," sambung Ahok.

Ahok justru menuding yang menyebarkan kabar tersebut seorang rasis yang tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan dirinya pada Pilgub DKI Jakarta mendatang.

"Itu cuma tindakan pengecut si rasis yang enggak ngerti tanding. Makanya saya bilang kita tanding saja ngomongin program. Jangan asal bukan Ahok ayo dong ngomong program. Ngomong sama saya gitu loh. Kan saya sudah bilang di kampung saya pintar ngajar kalau bodoh nurut," tutup Ahok.

Sebelumnya, Tidak terima dituding menerima mahar politik, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melaporkan seorang wartawan senior ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Tuduhan itu ditulis melalui akun Facebook miliknya dengan mengutip berita dari media online 'Suara Nasional'.

Postingan itu sendiri ditulis Hanibal pada Selasa (20/9) lalu. Status di Facebook itu ditulisnya menjelang deklarasi PDIP untuk mengusung dan mendukung Ahok di Pilgub DKI, sekitar pukul 18.30 WIB.

"Jadi ternyata minta mahar? 10 Trilyun? DP 3 Trilyun harus malam ini juga? Duh Gusti... Itu duit apa kreweng... Woiii KPK Mana? KPK Mana?" tulis Hanibal di akun Facebook-nya. Namun, tulisan tersebut sudah dihapus. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Terungkap Jawaban Ahok Soal PDIP Usung Anies di Pilgub Jakarta
VIDEO: Terungkap Jawaban Ahok Soal PDIP Usung Anies di Pilgub Jakarta

Ahok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Tugas yang Diberikan Megawati untuk Pilkada 2024
Ahok Ungkap Tugas yang Diberikan Megawati untuk Pilkada 2024

Ahok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'

Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Suara Rumah Kader di Jatim Digeledah KPK, Uang Rp300 Jutaan Disita
PDIP Buka Suara Rumah Kader di Jatim Digeledah KPK, Uang Rp300 Jutaan Disita

Ketua DPC PDIP Bangkalan, Fatkurrahman membenarkan soal adanya aktivitas penggeledahan itu.

Baca Selengkapnya
Respons BPK Usai Achsanul Qosasi Ditetapkan Tersangka Korupsi BTS Kominfo Terima Rp40 M
Respons BPK Usai Achsanul Qosasi Ditetapkan Tersangka Korupsi BTS Kominfo Terima Rp40 M

Uang tersebut diberikan oleh Irwan, melalui perantara tersangka korupsi BTS 4G.

Baca Selengkapnya
Kata Ahok soal Dirinya Mau Diusung di Pilgub Sumut 2024, Bakal Lawan Bobby Nasution
Kata Ahok soal Dirinya Mau Diusung di Pilgub Sumut 2024, Bakal Lawan Bobby Nasution

Gerindra tengah mempertimbangkan nama Bobby Nasution di Pilgub Sumut

Baca Selengkapnya
Megawati: Pak Ahok Minta Tugas, Sudah Ada Tugasnya
Megawati: Pak Ahok Minta Tugas, Sudah Ada Tugasnya

“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menanti Pertarungan Panas Ahok Melawan Bobby Mantu Jokowi di Pilgub Sumut
VIDEO: Menanti Pertarungan Panas Ahok Melawan Bobby Mantu Jokowi di Pilgub Sumut

Menurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan

Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada

Baca Selengkapnya
Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Harta Kekayaanmya Ternyata Mencapai Rp53 Miliar
Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Harta Kekayaanmya Ternyata Mencapai Rp53 Miliar

Ahok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada 25 November 2019.

Baca Selengkapnya