Ahok klaim didukung Megawati, ini kata PDIP DKI
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Bahkan dia mengaku mendapatkan dukungan Megawati untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono menjelaskan, dukungan tersebut mungkin disampaikan sebagai pribadi Megawati. Sebab secara partai, sikap untuk memberikan dukungan bukan hanya dari putri Presiden Soekarno tersebut.
"Ibu Megawati pribadi boleh dong. Ketika Bu Mega secara pribadi (mendukung Ahok) nggak ada yang larang," katanya saat dihubungi, Jakarta, Selasa (24/5).
-
Mengapa Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Siapa yang mengatakan Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Megawati ingin memastikan integritas pemilu? Komitmen PDIP bukan untuk memakzulkan presiden, tetapi membongkar kecurangan. Kemudian mengoreksi kecurangan itu.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
Menurutnya, Megawati tidak akan sembarangan memberikan dukungan kepada seseorang. Sebab sebagai pemimpin partai akan lebih memprioritaskan kader partai berlambang banteng terlebih dahulu. Itupun setelah mendapatkan masukan dari DPP.
"Digarisbawahi adalah nggak ada keputusan pribadi bu Mega tapi keputusan DPP partai. Tidak ada tergantung ibu, tapi tergantung DPP," jelasnya.
Ketua Tim Penjaringan DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta ini menambahkan, ketua umum memang memiliki hak prerogatif. Namun hak tersebut hanya berlaku bagi kader PDI Perjuangan untuk melakukan amanat partai.
"Dia (Megawati) tidak serampangan dan selektif. Dan Bu Mega selaku minta input kepada DPP. Hak prerogratif itu ketika jalur penugasan, baru itu pakai hak prerogatif," tutup Gembong.
Sebelumnya diberitakan, Basuki Tjahaja Purnama yang tidak mendaftar dalam proses penjaringan tersebut mengaku mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Partai Banteng ini Megawati Soekarnoputri. Namun dukungan tersebut belum diberikan karena PDIP tengah melakukan proses penjaringan.
"PDIP sama Megawati juga oke, tapi secara partai kan ada mekanismenya," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/5).
Menurutnya, dukungan dari PDI Perjuangan bukan sekadar hubungan politik. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku memiliki kedekatan hubungan dengan partai besutan dari Megawati.
"Aku udah bilang. Saya sama PDIP itu hubungannya itu hubungan pribadi bukan partai. Saya nggak pernah masuk PDIP. Pertama kali dari 92 saat saya masih kerja itu memang kita dukung PDI. Sampai terjadilah keributan di kantor PDI. kami pun bentuk posko untuk PDIP. Jadi hubungannya deket," terangnya.
Bahkan, Basuki atau akrab disapa Ahok mengungkapkan, dirinya pernah mendapatkan pinangan dari PDI Perjuangan. Namun ajakan tersebut ditolak mentah-mentah.
"Tahun 1997/1999 saya ditawarin jadi anggota DPR RI dari Belitung sebenarnya. Dulu kan masih sistem per wilayah. Tapi waktu itu kan saya gak terlalu tertarik politik," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan enggan mendukung Anies untuk maju di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaAirin menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati yang telah memberikan rekomendasi untuk maju Pilgub Banten.
Baca SelengkapnyaMegawati mempertanyakan apakah benar Anies mau didukung PDIP.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan digadang-gadang bakal diusung PDIP di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung Airin Rachmi Diany harus masuk ke PDIP setelah mendapat dukungan di Pilkada Banten.
Baca Selengkapnya