Ahok maju independen, asal Teman Ahok bisa kumpulkan KTP ulang
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok rupanya lebih memilih maju di Pilgub DKI 2017 melalui jalur independen. Padahal, Ahok sedang dilirik oleh partai pemenang pemilu 2014, PDIP untuk diusung menjadi calon di Pilgub tahun depan.
Keputusan Ahok di Pilgub nampaknya tidak mudah. Dari sisi politik, Ahok butuh dukungan partai, namun kekuatan relawan Teman Ahok juga tak bisa dianggap sebelah mata karena telah mengumpulkan KTP dukungan capai 700 ribu lebih warga Jakarta untuk Ahok.
Ahok bercerita diminta memilih oleh Teman Ahok soal Pilgub DKI ini. Tak bisa jawab secara tegas, Ahok membuka peluang maju lewat independen dengan menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono, tapi dengan syarat.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
"Mereka tanya bapak lebih dukung mana? Saya bilang kalau berbicara secara politik, saya ikut partai dong ibaratnya mobil lengkap, calon cocok. Tapi kalau bicara semangat kalian, agar kepercayaan kalian tak runtuh pada politisi, kalau kalian bisa memenuhi isi ulang, silakan masukkan nama Heru," kata Ahok di Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (7/3).
Desakan Teman Ahok ini terjadi dalam pertemuan tadi malam di kediaman Ahok. Teman Ahok meminta agar Ahok memutuskan apakah menunggu PDIP atau melalui jalur independen. Jika menunggu PDIP, Teman Ahok mengaku tak sanggup untuk mengisi kembali formulir dukungan hingga batas akhir verifikasi dukungan ke KPU pada Juni 2016 ini.
"Lalu saya katakan, saya ngerti ini risiko, bisa bisa kalian kalau tak terkumpul, lalu partai marah dan tak calonkan saya, artinya saya tidak bisa nyalon lagi, saya selesai di Oktober 2017," kata Ahok.
"Kalau kalian tetap ngotot seperti itu, saya hargai karena kalian semangat ya saya ikuti. Tapi kalau sampai Juni belum bisa kumpulin, Heru juga harus berhenti kan Juni paling tidak, karir harus berhenti nih," jelas Ahok.
Ahok pun memberi deadline kepada Teman Ahok untuk segera memverifikasi ulang 770.867 KTP dukungan hingga Juni 2016 ini. Jika tidak, Heru pasti tak bisa dicalonkan dan Ahok sendiri bakal tak diusung oleh parpol.
"Kalau sampai Juni enggak signifikan, ya mohon maaf, Heru tak bisa berhenti, saya pun di ujung tanduk nih. Kalau partai marah, artinya partainya gak calonkan saya," tukas dia.
Bagi dia tak masalah jika melalui jalur independen, asal Teman Ahok sungguh-sungguh bekerja mulai saat ini. "Saya pertaruhkan ini semua tapi kalian juga kerja benar. Kalau kerja benar ya saya ikut independen," pungkas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi menilai, selama pencatutan KTP itu sesuai dengan undang-undang yang berlaku pada Pemilu, maka dipersilahkan saja.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku heran bakal pasangan calon jalur independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa dengan mudah lolos tahapan Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk fair dan mengkontrol proses pencalonan.
Baca SelengkapnyaHeru mengklaim sudah menghubungi Kadis Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin tiga hari lalu dan menyimpulkan tidak terjadi kebocoran data KTP warga.
Baca SelengkapnyaRespons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaKang Emil membeberkan alasan tak ingin melawan kotak kosong di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasto meminta penyelenggara Pemilu untuk mencermati dan mengkroscek dengan baik sehingga jangan sampai ada sekenario pengaturan kekuasaan.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, temuan tersebut harus diusut demi memastikan Pilkada 2024 berjalan jujur dan adil.
Baca SelengkapnyaWahyu mengimbau bagi para calon atau kandidat yang berkeinginan mendaftar sebagai calon perorangan.
Baca SelengkapnyaKPU DKI Jakarta menerima surat dari Bawaslu DKI Jakarta perihal saran dan perbaikan.
Baca SelengkapnyaKabar pencatutan NIK KTP warga seolah mendukung Dharma Pongrekun-Kun Wardana itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaNIK dua putra Anies Baswedan sebelumnya diduga dicatut seolah-olah mendukung calon independen gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun di Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya