Ahok ngotot Kemendikbud era Anies Baswedan urutan 22
Merdeka.com - Dalam debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Jumat (27/1), Ahok dan Anies Baswedan sempat saling sindir soal peringkat lembaga yang mereka pimpin.
Anies menyinggung soal peringkat DKI sebagai ibu kota di bawah Biak soal akuntabilitas. Sementara Ahok menyindir Kemendikbud di bawah Anies menempati urutan ke-22 dari 22 kementerian alias paling buncit.
Anies membela diri. Menurutnya itu dulu peringkat Kemendikbud sebelum dia pimpin. Saat kepemimpinannya, Kemendikbud menempati urutan kesembilan dari 22 kementerian.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
-
Kapan Anies Baswedan menjadi Rektor? Pada 15 Mei 2007, Anies secara resmi dilantik menjadi Rektor Universitas Paramadina.
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Kenapa Anies Baswedan menyerahkan keputusan hak angket ke pimpinan partai? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Kenapa PKB mempertimbangkan untuk mendukung Anies? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
Namun Ahok tetap bersikeras data yang dimilikinya saat debat valid. Dia menyebut memang saat itu Kemendikbud ada di urutan buncit.
"Bener. Itu ada datanya kok. Survei tahun 2015," kata Ahok, Minggu (29/1).
Saat Anies Baswedan jadi menteri? "Iya, tahun 2015!" tegas Ahok.
Ahok pun menjawab kritik Anies soal pengelolaan TransJakarta. Ahok menilai konsep Anies menyubsidi angkot dari dana TransJakarta tidak masuk akal.
"Yang Pak Anies salah apa tahu nggak? Saya cuma kritik aja, Pak Anies nggak baca UU tentang Transportasi. UU Transportasi itu sudah nggak boleh lagi angkot, mikrolet di jalan."
"Makanya kita tawarkan yang punya angkot ini kan punya koperasi. Mereka semua setuju kok organda, ganti bus lebih besar nanti cicil dari Bank. Kami kasih dia keuntungan bisa Rp 5 juta per bulan, lalu anda cicil. standarnya ada. Jadi udah kami tawarkan. Angkot jual saja ke luar kota. Jadi beliau nggak baca UU soal Transportasi," sindir Ahok. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan angkat bicara terkait tuduhan TGUPP sebagai bentuk orang dalam.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaSurvei periodik Litbang Kompas dilakukan dengan wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 15-20 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, kinerja TNI Polri sudah sangat baik, tapi tidak didukung dengan Kementerian Pertahanan
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaJika Presiden Jokowi menjadi ditraktor maka Anies tidak akan bisa menjadi Gubernur DKI.
Baca Selengkapnya