Ahok: Pernah enggak dalam sejarah berpolitik partai ngatur saya?
Merdeka.com - Calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama, menolak menjadi kader partai demi dicalonkan sebagai gubernur di Pilgub DKI 2017. Sekalipun partai yang membujuknya PDIP.
Dia mengklaim, selama masuk ke dunia politik, dirinya sudah berjanji tak mau diatur partai.
"Kamu kalau lihat orang itu, lihat karakter. Saya ini udah tiga partai. Pernah enggak partai ngatur saya? Saya mau tanya kamu, pernah enggak dalam sejarah berpolitik partai ngatur saya?" kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/8).
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang bisa ikut Pilkada? Pilkada: Berfokus pada tingkat lokal, memilih kepala daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota, serta anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menceritakan, sejak masuk ke PIB dirinya selalu berselisih paham dengan atasannya hingga perdebatan panjang terjadi. Namun, saat dirinya berhasil mendapati posisi Sekjen PIB ternyata kader partai kembali tidak sepemahaman dengannya.
"Gue berhenti (dari PIB). Masuk ke Golkar, terus bilang kalau kamu calon ke DKI kita pecat, pecat aja. Berhenti saya. Masuk Gerindra saya ikut aja," ujarnya.
Tetapi ternyata kemesraan dengan partai besutan Prabowo Subianto ini tidak berjalan panjang. Sebab pada akhirnya Ahok memutuskan untuk keluar sebagai kader partai berlambang burung garuda tersebut saat tengah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo.
"Begitu kamu (Gerindra) maksa mau memperjuangkan kepala daerah dipilih oleh DPRD, kita kan enggak sepaham, berhenti. Jadi apa masih kurang? Terus hari ini orang minta kalau saya mau ikut dicalonkan mesti masuk partai? Saya bilang enggak bisa," tutup Ahok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, rencana membuat partai atau ormas tidak lama akan dilakukannya dengan melihat dinamika gerakan perubakan semakin hari semakin besar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca Selengkapnya