Ahok pilih parpol, Fadli Zon bilang 'sah-sah saja tak ada masalah'
Merdeka.com - Bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama telah memutuskan maju melalui partai politik di Pilgub DKI 2017. Pria yang akrab disapa Ahok ini tampak mulai berpikir bahwa jalur parpol lebih mudah dan mengesampingkan dukungan sejuta KTP dukungan relawannya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak mau ambil pusing dengan keputusan Ahok. Dia menilai perubahan haluan Ahok yang sebelumnya yakin maju independen ke jalur parpol adalah hal lumrah dalam dunia politik.
"Ya terserah. Orang kan bisa berubah-berubah sikap dalam politik dan menunjukkan kualitas orang itu, kalau merasa yakin jalur perorangan ya harusnya jalur perorangan. Kalau mau sekarang parpol ya parpol. Tapi sah-sah saja. Terserah, enggak ada masalah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7).
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
Keputusan Ahok itu tampaknya menimbulkan kekecewaan di kalangan relawan dan warga yang mendukungnya. Fadli pun menyerahkan semuanya kepada masyarakat selaku pemegang hak pilih, apakah masih mau mendukung Ahok atau tidak.
"Aduh, itu terserah. Karena, itu hak mereka mau mendukung atau tidak mendukung, KTP-nya asli atau palsu kita juga enggak tahu. Terserah saja," tegasnya.
"Ini proses dinamika awal dari sebuah proses pilkada. Jadi, masih panjang lah prosesnya. Nanti kita lihat bagaimana parpol menyiapkan calon lainnya," sambung dia.
Partai Gerindra, lanjutnya, memastikan tidak akan mengusung atau bergabung ke barisan parpol pendukung Ahok. Fadli menambahkan pihaknya tengah berproses menyiapkan kader sendiri untuk berhadapan dengan Ahok.
"Nanti, akan ada waktunya. Kita kan masih ada waktu. Menunggu proses di gerindra, masih dalam proses. Masih cukup banyak waktu. Sudah pasti enggak," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaBobby masih menyembunyikan kriteria seperti apa yang bakal menjadi pasangan di Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaZulhas menegaskan, PAN telah menyerahkan sepenuhnya kepada Khofifah.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaZulhas menegaskan, dukungan PAN ke Prabowo merupakan keputusan partai.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar, Bahlil Lahadalia mengatakan, politik itu bersifat dinamis dan ada selalu ada komunikasi di dalamnya
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGibran sudah menjawab isu itu. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengaku kaget dengan kabar yang sampai ke telinganya.
Baca SelengkapnyaDia mengaku komunikasi Partai Golkar dengan PDIP sejauh ini berlangsung baik.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan Presiden Jokowi demokratis, dan menghormati independensi serta hak setiap partai politik.
Baca Selengkapnya