Ahok sepakat dana parpol Rp 1 T dengan syarat tertentu
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mewacanakan pemerintah membantu pendanaan partai politik sebesar Rp 1 triliun. Atas ide itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sepakat.
Pria akrab disapa Ahok itu mengatakan setuju jika partai politik mendapatkan dana segar dari pemerintah Rp 1 triliun. Malah dia menilai jumlah itu terbilang sedikit.
"Ibarat kalau orang kaya punya 10 anak dibiayain sama nih. Masing-masing dimodalin Rp 1 triliun, tapi enggak bisa nyuri ya! 10 partai satu tahun Rp 10 triliun, murah," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/3).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
Namun, mantan anggota Komisi II DPR RI ini menyatakan ada konsekuensi harus dilaksanakan oleh anggota partai politik lolos ke parlemen. Mereka harus melaporkan kekayaan dan siap melakukan pembuktian terbalik.
"Ada perjanjian nih, pembuktian terbalik sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 kalau jadi pejabat publik. Begitu gaya hidup kamu tidak sesuai dengan pajak penghasilan yang kamu bayar, langsung sita buat negara. Mau enggak begitu?" ujar Ahok.
"Jadi pejabat bukan cuma melaporkan hibah dari nenek gue dari bapak gue. Jadi kalau ada 10 ya diperiksa. Makanya kita harus merasa cukup dengan penghasilan kita. Kalau enggak ya kacau," tambah mantan Bupati Belitung Timur ini.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhok meminta pandangan Todung agar generasi muda tidak mudah tergoda untuk melakukan korupsi
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca Selengkapnya"Tinggal di Jakarta tuh harusnya (pendapatan) Rp5juta sampai Rp10 juta lebih bagus," kata Ahok
Baca SelengkapnyaPria yang menghabiskan masa kecil di Belitung ini pegang pesan sang ayah. Kini punya jabatan mentereng.
Baca SelengkapnyaTegasnya Kapolri larang anak buahnya pamer kekayaan
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik, para partai politik mulai melakukan kampanye.
Baca Selengkapnya""Rp 1 triliun untuk sebuah perjalanan demokrasi tidak terlalu banyak," kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaSahroni mengaku ketentuan untuk batasan maksimal sumbangan sudah diatur di internal partai NasDem
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama, atau biasa disapa Ahok tak setuju jika koruptor dihukum mati. Alasannya, hukuman mati para koruptor tidak akan menyelesaikan masalah.
Baca Selengkapnya