Ahok serahkan ke kuasa hukum soal gugat saksi dari JPU
Merdeka.com - Terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak tahu menahu soal kepastian pihaknya untuk melaporkan saksi JPU yang diduga memberikan kesaksian palsu. Ahok menyerahkan sepenuhnya kepada tim kuasa hukum.
"Gugat, tergantung pengacara. Saya enggak tahu, pengacara yang atur," kata Ahok di Rumah Lembang, Posko Pemenangan Basuki-Djarot di jalan Lembang No 25-27, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/1).
Gubernur DKI Jakarta non-aktif itu menilai seorang saksi yang dihadirkan dalam persidangan harus memiliki data yang benar. Menurutnya dari 8 saksi yang dihadirkan JPU memiliki kemiripan saat bersaksi di hadapan majelis hakim.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang akan PDIP ajukan sebagai saksi? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
"Kalau dia buat kesaksian palsu, datanya enggak bener ya harus digugat dong. Lagi pula kelihatan, polanya mirip, hampir semua mirip," terang Ahok.
"Kayaknya satu pengaturan gitu, polanya, bahkan ada sampai kalimat jawabnya sama. Sampai sama titik komanya sama jawabnya dan daftarnya juga sama. Di daftarnya pun yang diambil dari online-online jadi enggak heran orang marah kan. Diviralkan seolah-olah kita bilang Alquran bohong gitu. Saya kira nanti pengacara (yang urus)," beber Ahok.
Untuk itu, dia memperkirakan akan ada lebih dari satu saksi yang akan dilaporkan oleh tim penasehat hukumnya. "Saya kira banyak (yang dilaporkan)," ucap Ahok.
Ahok pun mengaku merasa sudah terlanjur menjalani proses hukum sehingga tak begitu mempermasalahkan bila kasus yang menyeret namanya terus berlanjut. "Saya enggak tahu, nanti kita lihat saja, sudah tanggung kan aku juga," tutup Ahok.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaPatra menegaskan, kehadiran Hasto sebagai bukti kliennya adalah orang yang taat hukum.
Baca SelengkapnyaSaat ini penyidik telah menindaklanjuti rekomendasi hasil gelar perkara yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum Pegi Setiawan meminta Agus bersikap independen dan proposional dalam sidang praperadilan.
Baca SelengkapnyaKPK akan menerbitkan surat perintah penyidikan apabila unsur dari OOJ anggota Exco PSSI itu terpenuhi.
Baca SelengkapnyaAsep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.
Baca SelengkapnyaHotman Paris mencecar saksi ahli kubu AMIN untuk menjawab pertanyaannya
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca Selengkapnya