Ahok soal Yusril: Lawan berat di Pilgub DKI, bekas capres
Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon gubernur DKI petahana menyebut saingan terberat dalam Pilgub DKI 2017 mendatang adalah Yusril Ihza Mahendra. Ini diungkapkan setelah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mundur dalam bursa bakal calon. Namun, dia menilai bahwa para pesaingnya juga patut diperhitungkan.
"Enggak juga. Semua berat lah ya saya kira. Apalagi Pak Yusril ya kan. Pak Yusril lebih berat, bekas capres," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/2).
Alasannya, kata Ahok, Yusril merasa sangat yakin dapat menang melawannya. Sebab, Yusril selama ini berkaca dari kakaknya, Yuslih Ihza Mahendra berhasil mengalahkan adiknya Ahok, Basuri Tjahaja Purnama dalam Pilkada Kabupaten Belitung Timur.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang dianggap seperti anak sendiri oleh Ibu Ahok? Tuai Sorotan Momen tersebut Mendapat Sorotan Netizen: Pujian untuk Hubungan Akrab Puput dan Ibu Mertua yang Telah Menganggapnya Seperti Anak Sendiri.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa Prabowo-Gibran yakin menang satu putaran? 'Berbagai survei menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran ini telah melampaui angka yang sangat kritis yaitu 51 persen. Mudah-mudahan dengan kampanye akbar ini bisa menambah lagi,' kata AHY di GBK Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
"Ya kan beliau yakin banget, abangnya pernah ngalahin adik saya 51 persen. mungkin di DKI dia pikir juga bisa ngalahin 50 persen plus satu gitu kan. Enggak apa-apa. Saya sih enggak apa-apa. Yang penting nyaris kalah cukup kok," tandasnya.
Sebelumnya, Yusril sendiri juga mengatakan akan memanfaatkan keputusan Ridwan Kamil itu. Dia mengaku akan menggalang kekuatan untuk head to head dengan Ahok. Bahkan malam ini Yusril mengaku akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas.
"Dengan mundurnya Ridwan Kamil dari bursa pencalonan Gubernur DKI, kami tingkatkan penggalangan kekuatan untuk terjadinya head to head melawan Petahana Gub DKI Basuki Tjahaja Purnama. Malam ini saya akan bertemu dengan SBY di Cikeas untuk menjajaki pandangan Partai Demokrat tentang pencalonan gubernur DKI," ujar Yusril dalam pesan singkatnya, Senin (29/2).
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaYusril pun membandingkan pasangan calon lain yang juga didukung oleh tokoh-tokoh berpengaruh lain.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaSyaikhu dan Dedi pernah menjadi rival di Pilkada Jabar 2018. Meski keduanya kalah melawan Ridwan Kamil, tapi peroleh suara Syaikhu jauh dari Dedi.
Baca SelengkapnyaSahroni yakin Anies Baswedan bakal menang melawan Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaAher yakin dalam waktu beberapa pekan ke depan, elektabilitas Syaikhu dan Ilham Habibie akan naik.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaBanyaknya dukungan tidak menjadi jaminan menang dalam Pilgub Jateng kali ini.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaSebab di Jakarta ada nama besar Anies Baswedan yang berpotensi juga maju
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya