Ahok tersangka, dukungan PDIP tak akan bergeser satu senti pun
Merdeka.com - Status tersangka dugaan penistaan agama yang kini melekat dalam diri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak membuat partai pengusungnya dalam Pilkada DKI Jakarta, PDIP menarik dukungan. Ketua DPP PDIP Trimedya Pandjaitan menegaskan partainya takkan berpaling dari Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
"PDIP satu senti pun tidak akan bergeser. Itu (dukungan) sudah sikap dari ibu ketua umum dalam rapat terakhir di DPP," kata Trimedya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11).
Trimedya menegaskan, PDIP selalu konsisten menjalankan keputusan yang sudah ditetapkan. Menurutnya, kasus yang menyeret Ahok tidak memberatkan partai berlambang banteng moncong putih itu.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang punya hak menentukan arah politik PDIP? Megawati memiliki hak prerogatif untuk menentukan arah politik PDIP ke depan.
"Kita selalu konsisten apapun risikonya. Kita 10 tahun jadi oposisi saja konsisten, apalagi soal Ahok di tetapkan jadi tersangka tidak seberat 10 tahun menjadi oposisi," sambung dia.
Terkait dukungan partai politik lain koalisi Ahok-Djarot, Trimedya tak ingin berkomentar terlalu jauh. Dia menyerahkan pada keputusan masing-masing partai.
"Kalau ada partai pengusung yang lain berbalik arah, evaluasi segala macam, silakan," kata dia.
Terlepas dari itu, Trimedya mengingatkan Ahok bahwa kasus ini harus jadi bahan renungan. Sehingga tak mudah melontarkan ucapan yang tidak baik di hadapan publik.
"Ini juga pembelajaran bagi beliau bahwa bicara segala macam harus terukur lah. Kan gampang kita melihat sudah akumulasi sekian banyak orang yang tidak suka dengan kejadian ini," tandas dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaPDIP akan tetap mendaftarkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaLewat keputusan MK tersebut, sebuah partai atau gabungan partai politik dapat mengajukan calon kepala daerah meski tidak punya kursi DPRD
Baca SelengkapnyaPutusan MK itu menyebutkan dari yang semula berdasarkan jumlah kursi DPRD menjadi jumlah raihan suara pada pileg terakhir
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAnies juga berterima kasih kepada masyarakat sipil dan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa penolakan RUU Pilkada
Baca SelengkapnyaPKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya