Ahok: Yusril ingin adu domba saya dan Pak Jokowi
Merdeka.com - Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra, telah mengumumkan bakal maju sebagai calon gubernur di Pilgub DKI 2017 nanti. Langkah ini disinyalir sebagai batu loncatan masuk dalam kandidat calon presiden ke depannya.
Selain wacana kesiapan menjadi orang nomor satu di DKI, Yusril sebelumnya juga menyebut jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menang dalam Pilgub 2017, maka ia memprediksi akan mencoba peruntungan dalam Pilpres 2019.
Mendengar spekulasi Yusril, pria yang akrab disapa Ahok ini menampik dan menyebut Yusril ingin mengadu domba dirinya dengan Presiden Joko Widodo.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Mengapa Pilkada Jateng menarik? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Dia mau adu domba saya sama pak Jokowi," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (10/2).
Mantan politisi Gerindra ini membantah dirinya bakal maju menjadi RI 1. Dia mengatakan akan fokus melanjutkan program yang dibangunnya pada periode kedua jika berhasil menang di Pilgub DKI Jakarta.
Selain itu, Ahok juga mengaku mendukung Jokowi untuk kembali maju sebagai Presiden selama dua periode. "Masih Pak Jokowi kok. Masa saya tertarik (ikut Pilpres 2019)?" tegas orang nomor satu DKI ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi dijadwalkan menyapa warga di wilayah Banyumas, Pantura Barat, dan Pantura Timur.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaTerkait dukungan untuk Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaAHY ingin meraih banyak suara pemilih Demokrat di wilayah Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP, Denny Cagur menilai tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, PDIP membuka peluang Ahok dan Djarot maju Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaKIM Plus merupakan nama untuk koalisi yang terdiri atas partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan partai-partai di luar koalisi itu.
Baca Selengkapnya