AHY: Bila Moeldoko Menyadari Kekeliruannya, Saya Memaafkan
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengaku bakal memaafkan Moeldoko jika mengakui kesalahan karena terlibat mengkudeta partainya. Namun, AHY menyatakan kekecewaan terhadap Kepala Staf Kepresidenan itu karena berupaya merebut kedaulatan Demokrat.
Moeldoko disebut ikut berperan bersama mantan kader Demokrat dalam mendongkel AHY lewat KLB di Deli Serdang. Dalam KLB itu, peserta mengukuhkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat.
"Terhadap KSP Moeldoko, secara pribadi saya tidak ada masalah dengan beliau, tetapi jujur yang membuat saya kecewa, suka tidak suka beliau terlibat GPK-PD, tetapi sebagai manusia biasa tentu kita ada kurang dan salahnya. untuk itu, apabila beliau menyadari kekeliruannya, saya pribadi memaafkannya," kata AHY dalam konferensi persnya, Senin (8/3).
-
Siapa yang didoakan oleh mantan Panglima TNI? 'Siap, satu perempuan. Tamat SMA, sekarang sedang mencoba untuk masuk IPDN,' ungkap Kapten Pandjaitan.
-
Apa yang dilakukan Letkol TNI saat bertemu dengan mantan Panglimanya? 'Siaap!' teriaknya sambil langsung berdiri dan memberi penghormatan sempurna ala militer.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Siapa yang termasuk dalam veteran? Veteran adalah orang yang memiliki pengalaman atau jasa di bidang militer. Veteran juga bisa diartikan sebagai warga negara Indonesia yang ikut serta dalam merebut kemerdekaan dari para penjajah.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
AHY berujar, dirinya tetap menghormati Moeldoko sebagai mantan atasannya di militer. Tetapi, kata AHY, tindakan AHY dan kader pecatan yang mengobrak abrik Demokrat telah menyakiti jutaan kader dan simpatisan.
"Sebagai mantan prajurit dan beliau mantan Panglima, saya tetap hormat, itu lah tradisi keprajuritan di militer. Tapi kami bermohon kebesaran hati bahwa apa yang telah terjadi dan dilakukannya telah menyakiti ratusan ribu bahkan jutaan kader simpatisan Partai Demokrat," ujar dia.
Di akhir pidato, AHY menyampaikan pesan bernada satire kepada mereka yang terlibat kudeta soal harga diri dan moralitas.
"Akhirnya saya berpesan kepada sekluruh kader simpatisan Demokrat dimanapun saudara berada, meski kita miskin harta tetapi jangan miskin harga diri," tegas AHY.
"Hiduplah dengan landasan ilmu dan etika dan moralitas. Dengan landasan itu lah insyaAllah negara kita makin besar dan maju," tutup AHY.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat terpilih versi kongres luar biasa (KLB) Moeldoko mengklaim KLB yang digelar di The Hill Hotel and Resort, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) adalah konstitusional. Hal tersebut, kata dia, tertuang pada AD/ART partai.
"KLB ini adalah konstitusional seperti yang tertuang dalam AD/ART," kata Moeldoko saat berpidato pertama kali dihadapan para kader di The Hill Hotel and Resort, Jumat (5/3) malam.
Dengan alasan tersebut Moeldoko mau datang dan menerima penunjukan sebagai ketua umum PD. Sebelumnya dalam sambungan telephone dia juga sempat memastikan hal AD/ART dalam partai tersebut.
"Untuk itulah sebelum saya datang ke sini, saya ingin memastikan tiga pertanyaan kepada saudara-saudara sekalian semua, setelah hal kepastian saya dengan sukarela untuk datang ke sini walaupun macetnya luar biasa," ungkapnya.
Ketua Umum Partai Demokrat terpilih versi kongres luar biasa (KLB) Moeldoko mengklaim KLB yang digelar di The Hill Hotel and Resort, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) adalah konstitusional. Hal tersebut kata dia tertuang pada AD/ART partai.
"KLB ini adalah konstitusional seperti yang tertuang dalam AD/ART," kata Moeldoko saat berpidato pertama kali dihadapan para kader di The Hill Hotel and Resort, Jumat (5/3) malam.
Dengan alasan tersebut Moeldoko mau datang dan menerima penunjukan sebagai ketua umum PD. Sebelumnya dalam sambungan telephone dia juga sempat memastikan hal AD/ART dalam partai tersebut.
"Untuk itulah sebelum saya datang ke sini, saya ingin memastikan tiga pertanyaan kepada saudara-saudara sekalian semua, setelah hal kepastian saya dengan sukarela untuk datang ke sini walaupun macetnya luar biasa," ungkapnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, AHY menegaskan tidak akan melupakan kejadian menyakitkan ini.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono memaafkan pihak melalukan tindakan jahat pada dirinya dan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaAHY dan seluruh kadernya tidak akan melupakan apa yang dilakukan oleh Moeldoko.
Baca SelengkapnyaMomen Moeldoko bersalaman dengan AHY saat pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN, Benny menilai hanya sebuah formalitas semata.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi kemenangan PK Demokrat.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI berpangkat kolonel pernah berani bilang ke mantan Panglima TNI sombong gara-gara pesan tidak dibalas.
Baca SelengkapnyaCerita mantan Panglima TNI dicap sombong oleh anak buahnya berpangkat Kolonel. Begini kisahnya.
Baca Selengkapnya". Dalam posisi perang saja kami diwajibkan untuk mematuhi etika dan aturan sehingga perang bukan soal kill or to be kill," kata AHY.
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan PK yang dilakukan KSP Moeldoko membuat kader khawatir apabila partai yang dibangun selama ini dirampas begitu saja oleh para pembegal partai.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf itu disampaikan Tutut dan Titiek ketika menghadiri silaturahmi kebangsaan yang diadakan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Baca Selengkapnya