AHY mengamini jika namanya masuk skenario pertarungan Pilpres 2019
Merdeka.com - Nama Jusuf Kalla (JK) disebut-sebut bakal diduetkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Capres dan Cawapres di Pilpres 2019. Opsi tersebut dimunculkan sebagai bagian dari koalisi kerakyatan yang digagas partai Demokrat.
Namun, Demokrat menyanggahnya. Wacana menduetkan AHY dan Jusuf Kalla belum pernah dibahas. AHY ikut menanggapi wacana itu. Menurutnya, beberapa skenario dibangun oleh publik maupun oleh elit politik. Apalagi sampai dengan hari ini belum terbangun koalisi permanen.
AHY tak keberatan jika namanya masuk dalam kemungkinan skenario-skenario yang sedang dirancang para elit politik. Dia bersyukur namanya masuk dalam simulasi tersebut.
-
Siapa yang setuju dengan AHY? Menteri ATR/BPN ini mengaku sudah berbicara dengan capres Prabowo Subianto yang memiliki kekhawatiran yang sama. Menurutnya, jika kemiskinan dipertahankan, maka jual beli suara semakin merajalela. 'Kalau kemiskinan dipertahankan, politik vote buying akan merajalela. Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama, dan saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya,' pungkasnya.
-
Apa harapan AHY untuk Polri? Pada kesempatan itu AHY memberikan harapan dan doa kepada Polri agar bisa melayani masyarakat dengan lebih baik lagi.'Usai rapat di Istana, saya langsung menghadiri acara peringatan Hari Bhayangkara ke-78, di Monas, Jakarta.Semoga Polri semakin maju dan profesional di tengah tantangan zaman yang tidak ringan, dan menjadi pelindung serta pengayom masyarakat Indonesia.Ke depan, kita semua berharap Polri semakin adaptif dengan perkembangan teknologi dan menghadirkan keadilan untuk semua,' tulis unggahan AHY.
-
Di mana AHY dilantik? Pelantikan yang dipimpin langsung oleh presiden Joko Widodo ini disiarkan di beberapa stasiun TV.
-
Kenapa Agus Yudhoyono merasa terhormat? Agus merasa sangat terhormat karena dapat menyaksikan pernikahan salah satu kader partai yang dipimpinnya.
-
Kenapa AHY disebut calon ibu negara? Kembali ke Annisa Pohan, netizen menyebut wanita berusia 42 tahun ini memiliki aura positif. Tak heran jika ia disebut sebagai calon ibu negara di masa depan.
-
Siapa yang memuji sikap AHY? Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
"Ketika orang berspekulasi kalau begitu coba saja apakah memungkinkan tokoh A disandingkan dengan tokoh B. Termasuk selalu dimunculkan nama saya, AHY yang dianggap baik ikut disimulasikan dalam skenario-skenario itu tadi. Saya kalau mendapatkan nilai yang cukup baik berdasarkan hasil survei, kemudian di pasang-pasangkan dengan tokoh-tokoh politik nasional lainnya, saya mengamini nya," ujar AHY di kantor AHY Foundation, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/6).
Putra sulung Presiden RI keenam ini menilai, jika namanya masuk dalam opsi capres-cawapres maka itu menjadi bagian dari harapan masyarakat. Meski demikian, AHY belum bisa memastikan bersama siapa Demokrat berkoalisi untuk mencalonkannya.
"Artinya ada harapan dari publik yang dianggap bahwa AHY ini patutlah untuk dijadikan salah satu alternatif didalam percaturan kontestasi pilpres 2019. Saya mengatakan per hari ini tidak bisa dikatakan bahwa kita sudah berada didalam satu kubu. Semuanya masih terbuka, kami menjalin komunikasi dengan semua. Pada akhirnya akan kita tetapkan sikap itu, tetapi belum hari ini, belum sekarang," imbuhnya.
AHY melanjutkan, dalam politik segala kemungkinan bisa terwujud. Masih ada kemungkinan poros lain yang dirancang untuk Pilpres 2019. Menurutnya, koalisi yang muncul ke permukaan saat ini juga masih dinamis. Sehingga, belum bisa dipastikan hanya akan ada dua poros yakni koalisi Jokowi dan koalisi Prabowo Subianto.
"Saya tidak mengatakan akan berubah (koalisi), tapi masih bisa, masih memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan. Mengapa? Karena masing-masing parpol, elit politik punya hitungan masing-masing, punya kepentingan dan juga ekspektasi masing-masing," tuturnya.
"Akan terus cair. Kita tidak bisa memastikan hari ini paten ada sekian partai di koalisi A dan sekian partai di koalisi B. Kemudian orang bertanya-tanya, kalau gitu kemudian semua masih mungkin? Ya, betul. Dua poros, tiga poros masih memungkinkan terjadi," ucap AHY. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia bercerita soal pengalamannya maju pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Baca SelengkapnyaDemokrat memandang platform perjuangan yang senada adalah bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinet
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menargetkan kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan munculnya koalisi Anies dan Ganjar merupakan hal yang wajar dalam politik.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politiknya di Yogyakarta, Kamis (18/1).
Baca SelengkapnyaAHY mengaku belum ada sama sekali komunikasi dengan Sandiaga Uno terkait wacana berduet di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan munculnya koalisi Anies dan Ganjar merupakan hal yang lumrah dalam politik.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaAHY berharap hasil Pilkada ini mampu menghadirkan pemimpin-pemimpin daerah yang dapat merealisasikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaKIM Plus merupakan nama untuk koalisi yang terdiri atas partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan partai-partai di luar koalisi itu.
Baca Selengkapnya