AHY santai namanya tak masuk rekomendasi Ijtima Ulama
Merdeka.com - Koalisi partai politik pendukung Prabowo Subianto maju sebagai calon Presiden belum solid menentukan calon Wakil Presiden. Polemik terjadi lantaran masing-masing partai berkukuh mencalonkan kadernya sebagai sosok pendamping Prabowo.
Tarik ulur nama calon Wakil Presiden tidak berkutat di partai politik koalisi Prabowo, hasil Ijtima Ulama dari persaudaraan alumni 212 juga mengusung agar pendakwah kondang, Ustaz Abdul Somad sebagai calon Wapres. Hasil Ijtima itu kemudian diteruskan ke seluruh partai politik pendukung Prabowo agar melaksanakan rekomendasi tersebut.
Tidak ada nama Agus Harimurti Yudhoyono d idalam rekomendasi Ijtima ulama. Meski belakangan, partai Demokrat bergabung sebagai partai koalisi pendukung Prabowo.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Kenapa Prabowo tidak mau pilih Menteri Keuangan dari partai? 'Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir itu. Lebih merupakan harapan,' kata Faisal.
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Siapa saja yang mendukung Prabowo? Prabowo mengungkapkan, dirinya dan Gibran didukung sederet tokoh nasional. Mulai dari mantan Kapolri hingga Habib Luthfi.
Menanggapi hal itu, Agus menuturkan adalah hal lumrah di setiap dinamika politik. Yang jelas, dia mengungkapkan, pihaknya bakal terus membangun komunikasi secara intens jelang pendaftaran Capres-Cawapres yang dibuka pada 4 Agustus.
"Saya tidak merasa itu adalah sesuatu yang janggal. Dalam politik, sekali lagi, setiap orang, setiap kelompok, setiap organisasi tentunya punya preferensi masing-masing. Ini demokrasi, silakan dan semua punya hak dan kebebasan yang sama," katanya usai menyampaikan orasi politik di Djakarta Theatre, Jumat (3/8).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengaku mendapat surat dari Persaudaraan Alumni 212, Jumat (3/8) pagi. Surat itu berisi imbauan agar partai pendukung Prabowo Subianto mengikuti rekomendasi calon wakil presiden hasil Ijtima Ulama GNPF dan tokoh nasional.
Eddy menegaskan, PAN sejak awal menghormati rekomendasi Ijtima Ulama dan tokoh nasional. Nama Salim dan Abdul Somad akan dipertimbangkan di internal PAN. Namun PAN tetap berharap Prabowo menggandeng Ketum Zulkifli Hasan sebagai cawapres.
"Kami dari awal itu kami menghormati putusan atau Ijtima Ulama tersebut. Kami jadikan bahan pertimbangan dan dan bahan renungan yang paling dalam," ujarnya.
PAN tidak bisa buru-buru menyetujui rekomendasi Ijtima Ulama. Sebab, partai memiliki mekanisme internal yakni Rakernas untuk memutuskan keputusan strategis seperti dukungan dan arah koalisi di Pilpres 2019.
Rencananya, Rakernas PAN akan digelar pada tanggal 6-7 Agustus 2018 mendatang. Rakernas itu akan membahas evaluasi mandat untuk mencalonkan Zulkifli sebagai capres atau cawapres dan sikap politik di Pilpres 2019.
"Dan itu bentuk konsiderasi kami ketika kami membahas agenda Pilpres 2019," tegas Eddy.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap tugas yang diberikan oleh negara harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengangguk dan tersenyum saat ditanya soal isu Demokrat masuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, Partai Demokrat akan mengambil peran di eksekutif hingga legislatif.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara terkait cawapres dari Capres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, Demokrat akan mengambil peran terbaik di eksekutif hingga legislatif.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membantah dirinya ditawari mengisi kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Baca SelengkapnyaBeredar susunan kabinet jika Prabowo-Gibran resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden PKS bicara peluang Demokrat pindah usai Puan dekati AHY
Baca SelengkapnyaIni reaksi AHY saat disinggung soal kabar meminta jatah Menteri Koordinator (Menko) di kabinet Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaDemokrat saat ini masih berkomitmen bersama Koalisi Perubahan. Tetapi, diakui dinamika politik terkait poros baru itu sedang berkembang.
Baca Selengkapnya