Airlangga Hartarto Idealnya Fokus Tugas Menko Perekonomian
Merdeka.com - Partai Golkar akan menggelar musyawarah nasional pada awal Desember 2019 untuk memilih ketua umum baru. Petahana Airlangga Hartarto menjadi calon kuat. Namun dengan posisinya sebagai Menko Perekonomian, Airlangga idealnya tidak merangkap jabatan sebagai ketum parpol.
"Ketika menjadi anggota kabinet, pertama, tunjukkanlah komitmen dengan membantu melaksanakan visi misi presiden. Kedua berkinerja baik, ketiga memiliki akseptabilitas atau diterima oleh semua pemangku kepentingan," kata pengamat politik Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/11).
Asep membandingkan kebijakan Presiden Jokowi saat membentuk Kabinet Indonesia Kerja 2014-2019 yang melarang ketua umum parpol menjadi menteri. "Jokowi punya tiga kriteria untuk menterinya. Pertama punya kapasitas dan kompetensi, kedua punya integritas, dan ketiga tidak merangkap sebagai pimpinan parpol. Tidak merangkap jabatan sebagai ketua umum parpol menjadi penting karena harapannya dia fokus pada tugas dan kewajibannya sebagai menteri," ujarnya.
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
Tapi dalam perjalanan pemerintahan, lanjut Asep, ketika Jokowi mengangkat Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian, tidak rangkap jabatan tidak lagi menjadi kriteria.
"Sekarang kejadian lagi. Bahkan ada tiga ketum parpol yang juga menjadi menteri. Idealnya memang dilepaskan jabatan parpolnya, atau memilih mau menjadi pimpinan parpol atau mau jadi menteri?" tukasnya.
"Maka dalam konteks ketua umum Partai Golkar, apalagi ini jelang Munas, idealnya Airlangga fokus sebagai Menko Perekonomian. Serahkan ketua umum pada orang yang lebih bisa fokus mengurus partai," imbuh Asep.
Koalisi di Parlemen Kuat, Ketum Tak Perlu jadi Menteri
Dalam pandangannya, Asep menilai, tidak terlalu dibutuhkan pimpinan parpol ada di kabinet, karena kekuatan koalisi di parlemen sudah sangat kuat. Sebab elektoral berpengaruh pada kerjaan partai, bukan pada kerjaan satu menteri. Meski begitu dia mengakui posisi menteri memang bisa memberikan citra kepada publik lewat komunikasi langsung.
"Memang parpol bisa memanfaatkan posisi menteri untuk berkomunikasi kepada publik dan menyesuaikan program partai dengan publik. Dua itu jalan menjadi keuntungan parpol yang kadernya duduk sebagai menteri," ujarnya.
Tapi, kata Asep, ketika dia diangkat dan disumpah sebagai anggota kabinet, menteri harus berkerja sesuai tugas dan fungsinya. Itu penting karena jadi amanat sebagai pembantu presiden.
"Kalau tugas partai hukumnya sunnah, kalau menteri wajib hukumnya menjalankan apa yang menjadi amanatnya karena sudah disumpah," pungkas Asep.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga Hartarto resmi mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golkar, terhitung sejak hari Sabtu, 10 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menegaskan pengunduran dirinya dari Ketum Partai Golkar terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan Airlangga Hartarto akan tetap menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPolitik Indonesia terguncang ketika Airlangga Hartarto tiba-tiba mengundurkan diri dari kursi Ketum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menepis jika agenda Dewan Pakar itu untuk melengserkannya sebagai pemimpin Golkar.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tampak akrab dengan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, jika isu Munaslub sering terjadi di Partai Golkar menjelang penyelenggaraan Pemilu.
Baca SelengkapnyaWaketum DPP Partai Golkar yang juga Ketua Umum DPP Al-Hidayah, Hetifah Sjaifudian meminta seluruh unsur Golkar untuk terus fokus konsolidasi.
Baca SelengkapnyaJelang diskusi GMPG yang digelar di Restoran Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, diwarnai kericuhan oleh belasan orang yang mengaku dari AMPG.
Baca Selengkapnya