Airlangga tak jadi Cawapres, koalisi Golkar-Demokrat bisa terjadi
Merdeka.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio melihat potensi Partai Golkar keluar dari koalisi Joko Widodo di Pilpres 2019. Menurut dia, Golkar bisa saja membentuk poros baru bersama Partai Demokrat.
Hendri mengatakan, Airlangga bisa saja dipasangkan dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hanya, masalahnya adalah umur putra Susilo Bambang Yudhoyono itu harus 40 tahun saat masa pendaftaran.
"Siapa yang bisa mencegah koalisi Golkar-Demokrat, Airlangga-AHY. Itu terjadi kalau misal Airlangga tidak diambil dengan tabungan 14 persen dengan Demokrat pasti akan mudah," kata dia.
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Golkar di Pilpres 2024? 'Kesempatan bagi saya untuk menyampaikan terima kasih saya atas kerja keras Partai Golkar dalam pemilihan umum yang tentu saja kita rasakan bersama tahun 2024 ini, peran Partai Golkar sangat besar,' kata Prabowo.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
Hendri melihat sinyal kepindahan Golkar dari manuver Airlangga bertandang ke kediaman SBY beberapa waktu lalu. Meski usai pertemuan Airlangga dan SBY, Golkar disebut mengajak Demokrat berkoalisi dengan Jokowi, tapi dia melihat kebalikannya.
"Bamsoet bilang Airlangga ketemu SBY untuk ajak SBY koalisi, enggak mungkin, saya melihatnya kebalik, SBY 10 tahun jadi presiden yang bisa terjadi SBY ngajak Airlangga koalisi," ucapnya.
Karena itu, nama TGB Zainul Majdi menjadi populer belakangan. Hendri menilai sosok TGB mampu menjadi jalan tengah bagi Jokowi karena tidak berafiliasi dengan partai. Selain itu, figur TGB berlatarbelakang religius menguntungkan Jokowi.
"Nama terakhir kayak TGB muncul jadi naik sekarang karena jadi solusi ketika Jokowi butuh sosok religius dan tidak mewakili parpol," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaTiga kubu itu adalah Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan akan mendukung salah satu calon dari dua capres, antara Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjawab ini ketika ditanya pernyataan senior Golkar Jusuf Kalla bahwa pilihan partai beringin sempit antara ke Ganjar ataupun Prabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaPolitikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, kehadiran Partai Golkar akan menambah kekuatan barisan partai koalisi yang mengusungnya di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Adies Kadir buka suara soal peluang Gibran menjadi Ketum Golkar menggantikan Airlangga.
Baca SelengkapnyaPertemuan Puan dengan Cak Imin dan Airlangga membahas Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono bercerita Golkar sudah memiliki pengalaman berada di dua posisi dalam langkah politik
Baca Selengkapnya