Akademisi ini sebut Din Syamsudin berpeluang jadi cawapres jika gabung parpol
Merdeka.com - Direktur Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP) FISIP UMJ Ma'mun Murod Albarbasy menilai Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin layak mendampingi Presiden Joko Widodo sebagai cawapres di Pilpres 2019. Dia menilai Din sosok yang bisa merangkul seluruh agama di Indonesia.
"Kalau lihat dari wajah yang seharusnya itu Pak Din punya kapasitas orang nomor satu di Indonesia," kata Ma'mun dalam diskusi dengan tema 'mengapa Din Syamsuddin?' di Bumbu Desa, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Dia menyarankan Din bisa bergabung bersama salah satu partai politik. Menurutnya, dengan begitu peluang Din dilirik Jokowi sebagai cawapres lebih besar.
-
Siapa presiden pertama Indonesia? Siapa nama presiden pertama Indonesia?Jawaban: Ir. Soekarno
-
Siapa yang memimpin Indonesia saat pemilu pertama? Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengadakan pemilihan umum pertama sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan partisipatif.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa Bapak Persandian Republik Indonesia? Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati lahir pada 11 Maret 1914 di Ciamis, Jawa Barat dan wafaf di usia 70 tahun pada 23 Juni 1984.
-
Kenapa Cak Imin dilema soal Pilkada Jakarta? Saya sejak keputusan banyak yang harus diambil, dilemanya saya tidak ikut-ikut, saya serahkan ke Desk Pilkada,' kata Cak Imin kepada wartawan di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/7).
"Perahu itu dipandang sangat penting. Pak Din enggak punya perahu saat ini. Sehingga muncul pertarungan jadi pertimbangan yang cukup serius," kata Ma'mun.
Padahal, lanjut Ma'mun, secara elektabilitas Din sangat mumpuni. Bahkan dia punya keyakinan elektabilitas mampu menyaingi Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
"Sama seperti JK sudah banyak, ada agamanya ada bisnisnya juga. Yang diambil seperti JK. Maka tidak heran. Din seperti JK," ungkap Ma'mun.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto juga menyindir rekayasa hukum di MK dan sisi gelap kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPPP bisa meninggalkan koalisi bila kelak Sandi tidak dipilih menjadi bakal cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa yang berkeinginan untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta adalah Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, mengatakan partainya terbuka bila dalam bekerja sama dengan partai lainnya
Baca SelengkapnyaSaidiman juga tidak yakin soal peluang Yenny bakal dijadikan cawapres Prabowo.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP memastikan nama calon Cawapres Ganjar telah ada.
Baca SelengkapnyaIndaru mengatakan Mahfud MD merupakan pilihan yang realistis bagi PDIP
Baca SelengkapnyaMenurut dia, hal tersebut dapat terjadi karena popularitas maupun rekam jejak Anies.
Baca SelengkapnyaPosisi Anies terdesak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Baca SelengkapnyaPDIP mengungkapkan, tiga nama tokoh yang dibidik menjadi calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaDi masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004), ia diangkat menjadi Menteri Hukum dan HAM.
Baca SelengkapnyaPuan juga tengah mempertimbangkan sosok yang akan diusung di Pilkada Jawa Timur.
Baca Selengkapnya