Akal-akalan Ahok dekati PDIP cuma incar Djarot bukan cari dukungan
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali mesra dengan PDIP. Bahkan dalam opsi pertama PDIP, akan memasangkan Ahok dengan Djarot.
Namun, PDIP masih belum memutuskan. Di tingkat bawah PDIP sendiri masih terjadi perbedaan pendapat.
Beberapa hari lalu, Ahok mengunjungi kantor DPP PDIP di Menteng bersama Wagub Djarot Saiful Hidayat untuk menemui Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
Saat bertemu Mega, Ahok mengaku meminta agar Djarot Saiful Hidayat mendampinginya sebagai cawagub di Pilgub DKI 2017. Ahok merasa paling cocok dengan Djarot .
"Jadi kalau saya mau ngajak Pak Djarot, saya mesti sowan sama pemiliknya. Pemiliknya itu bukan Bu Mega secara pribadi tapi, Bu Mega sebagai ketua umum partai," kata Ahok.
Ahok juga menawarkan PDIP bergabung dengan tiga partai lain yang sudah mendukungnya yakni Partai Hanura, Partai NasDem, dan Partai Golkar.
"Makanya saya datang kepada mereka, saya sampaikan 'Boleh enggak Djarot ikut saya? Kalau ikut kita gabung 4 partai'. Ya mereka bilang, 'Kami ada mekanisme', tapi secara pribadi mereka katakan sudah cocok kalau saya sama Djarot," ucap Ahok.
Dalam pertemuan itu, Ahok juga mengklaim Megawati menyetujui dirinya maju bersama Djarot di Pilgub DKI 2017. "Bu Mega intinya, ya beliau tetap saya dengan Djarot, beliau setuju," ujarnya.
Ahok menambahkan, Megawati pun memberikan sinyal dirinya bakal diduetkan dengan Djarot lantaran tidak mengenal Heru. "Sinyalnya kalau PDIP berarti sama Pak Djarot, beliau bilang kan, 'kalau Pak Heru kan enggak kenal mesti mendaftar. Pak Heru kan tidak mendaftar ke PDIP'," kata dia.
Namun, pengakuan terbarunya, kedatangan Ahok memang bukan mencari dukungan PDIP. Ahok mengakui mendekati PDIP hanya 'mengincar' Djarot. "Bukan minta dukungan, saya cuma minta Djarot," tegas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga membantah bila dirinya akan bergabung dengan partai banteng moncong putih itu. Sebab, saat ini sudah ada tiga partai yang mengusung dirinya untuk maju di Pilgub Februari 2017 mendatang. "Makanya terserah (PDIP bergabung 3 partai pengusung Ahok), kan saya minta Djarot, saya enggak minta PDIP loh, saya minta Djarot mau enggak ikut saya jadi wakil?" kata Ahok.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca Selengkapnya