Akankah koalisi PKS-Gerindra bubar gara-gara sembilan nama?
Merdeka.com - Koalisi Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah diuji. PKS mengaku telah menyodorkan sembilan nama untuk calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Jika tidak dipilih, PKS akan mempertimbangkan meninggalkan koalisi yang sudah mereka bangun sejak Pilpres tahun 2014 lalu.
"Ya semua kondisi akan dihitung dikaji kalau ternyata kajiannya positif lanjut, kalau ternyata negatif belum tentu lanjut," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Kamis (19/4).
Pernyataan PKS bisa tak melanjutkan koalisi cukup mengejutkan karena selama ini duet PKS dan Gerindra adalah sekutu terkuat di barisan oposisi.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Dimana konsolidasi akbar Gerindra? Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II yakni Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengikuti konsolidasi akbar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI di Rumah Aspirasi Desmond J Mahesa, Minggu (20/08/2023).
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
PKS telah mengantongi 9 kandidat presiden dan wakil presiden yang berasal kadernya sendiri. Kesembilan nama tokoh merupakan hasil kajian dari Majelis Syuro PKS.
Kesembilan nama kader PKS yang masuk bursa kandidat itu adalah Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Mohamad Sohibul Iman, Salim Segaf Al'Jufrie, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf, Mardani Ali Sera.
Mardani mengaku PKS tidak memaksa Prabowo harus memilih satu dari sembilan nama kader menjadi cawapresnya. Namun, dia mengakui PKS menginginkan kadernya maju sebagai cawapres.
PKS pun merasa tidak rela jika Prabowo memilih Anies Baswedan sebagai cawapres. Saat ini di berbagai survei, nama Anies moncer menjadi nomor satu.
Misalnya, berdasarkan survei Cyrus Network, Anies berada di urutan teratas sosok Cawapres ideal bagi Prabowo diajukan ke responden. Mantan Mendikbud itu meraih dukungan sebesar 15,3 persen.
"Kalau melihat kondisi sekarang tidak rela (Anies menjadi Cawapres Prabowo). Tetapi 4-10 Agustus 2018 (masa pendaftaran kandidat pemilu 2019) itu masih panjang, anything can happen," kata Mardani di di Resto DConsulate Lounge, Menteng, Jakarta.
PKS tetap mendorong satu dari sembilan nama tersebut maju menjadi kandidat capres atau cawapres.
Sementara itu, politikus PKS Nasir Djamil tak yakin jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan benar-benar maju Pilpres 2019. Dia ragu Prabowo memiliki logistik yang masih cukup untuk berlaga melawan rivalnya, yakni Presiden Joko Widodo.
"Pertama, Pilpres ini adalah besar biayanya. Saya pikir mungkin Prabowo sudah, bukan saya tidak percaya dengan Prabowo ya, tapi saya lihat logistiknya di 2014 kemarin sudah terkuras," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).
Sementara itu Partai Gerindra mengaku tak ada masalah dengan koalisi dengan PKS. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku Prabowo akan memfinalkan koalisi dengan PKS pekan depan. Nama-nama yang diusung PKS pun menjadi pertimbangan untuk Prabowo. Namun tentu saja Gerindra juga masih mempertimbangkan calon lain.
"Saya rasa sih tanpa tersurat kan memang selama ini kan penjajakan-penjajakan koalisi yang hampir pasti kan dengan PKS dan itu enggak usah pakai di surat juga kalau koalisi terjadi kan pasti calonnya dari PKS atau yang diendorse PKS," ucapnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra memutuskan mengakhiri kerjasama politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut sikap PKB bukan sinyal keretakan koalisi.
Baca SelengkapnyaPKB sudah menerima tawaran koalisi dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaHubungan PKS dan Gerindra mengalami pasang surut terutama setelah Prabowo merapat ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyebut, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.
Baca SelengkapnyaPKB membuka opsi meninggalkan Partai Gerindra dan calon presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra sebelumnya tidak diberi tahu PKB terkait pertemuan Cak Imin dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada 29 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra membuka komunikasi dengan PKS dan juga partai lain.
Baca SelengkapnyaPeluang itu setelah Gerindra sudah melakukan komunikasi dengan PKS.
Baca Selengkapnya