Akbar Faizal dicopot, elite NasDem dan Ruhut Sitompul geruduk MKD
Merdeka.com - Pimpinan DPR tiba-tiba mengeluarkan surat penonaktifan anggota DPR dari Fraksi NasDem Akbar Faizal di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Surat ini menuai polemik, sebab keputusan tersebut dikeluarkan jelang detik-detik MKD memutuskan dugaan pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto di kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres JK.
Mendengar kesewenangan itu, para elite Fraksi NasDem langsung menggeruduk ruang MKD. Tidak hanya NasDem, Politikus Demokrat Ruhut Sitompul juga ikut protes dengan keputusan menonaktifkan Akbar Faizal ini. Mereka masuk ke dalam ruang sidang guna meluruskan masalah didepaknya Akbar Faizal dari MKD.
"Kita mengantarkan Pak Viktor (Lasikodat). Kita sangat menghormati aturan, saya sama Viktor teman lama mulai zaman kuda gigit besi. Kalau diusik kayak gini, kita marah," kata Ruhut di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/12).
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang dipecat Kejagung? Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajari Bondowoso, Jawa Timur Puji Triasmoro dan Kasie Pidsus Alexander Kristian Diliyanto Silaen karena diduga terlibat korupsi.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa yang dipecat tidak hormat dari jabatan Ketua KPU? Pemecatan dilakukan berdasarkan hasil putusan sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Rabu (3/7) kemarin.
Menurut Anggota Komisi III DPR ini, ada intervensi di dalam MKD sehingga Akbar didepak. Dia menilai, loyalis Ketua DPR Setya Novanto panik, takut kalah voting.
"Apa urusannya Akbar dipecat. Mereka sadar kalau voting kalah mutlak," tuturnya.
Ruhut menjelaskan, dirinya tak menggantikan perwakilan Demokrat di MKD. Namun menurutnya Novanto akan dijatuhi sanksi sebab banyak yang mendukung hal itu.
"Sekarang yang jelas 11 banding 5 atau 12 banding 5 bisa-bisa tinggal 3 Golkar saja (yang tolak sanksi Novanto). Kemungkinan Gerindra sebentar lagi datang. Prabowo dukung kita," pungkasnya.
Seperti diketahui, surat pimpinan yang ditandatangani Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menonaktifkan Akbar Faizal dari MKD karena dilaporkan oleh koleganya Ridwan Bae. Dengan begitu, NasDem menunjuk Viktor Laiskodat sebagai pengganti Akbar Faizal. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ghufron menempuh mekanisme internal partai usai diganti dari DPR 2024-2029 dan diberhentikan sebagai kader.
Baca SelengkapnyaSidang gugatan tersebut akan disidangkan pada Rabu dan Kamis pekan depan, atau 25-26 September 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Jazilul, pernyataan Lukman Edy justru memecah belah soliditas PKB.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, keputusan MKMK terkait dugaan pelanggaran etik hakim MK sudah jelas.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut bahwa Airlangga dipaksa untuk lengser sebelum satu periode kepemimpinannya.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman membela diri setelah diberhentikan oleh MKMK.
Baca SelengkapnyaAkui Banyak Kecurangan Pemilu, Komisioner KPU Pakistan Mundur
Baca SelengkapnyaMahfud MD resmi mundur dari jabatan Menko Polhukam beberapa hari jelang pencoblosan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaMKMK menemukan Anwar Usman melanggar etik saat proses pemeriksaan dan pengambilan keputusan nomor 90/PUU-XXI/2023.
Baca Selengkapnya