Akbar: Jokowi figur fenomenal tapi yang menentukan Mega
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengakui Joko Widodo (Jokowi) merupakan sosok yang cukup fenomenal. Karenanya, mantan ketua umum Partai Golkar itu tak menampik jika nama Jokowi selalu moncer di sejumlah lembaga survei.
"Jokowi salah satu figur cukup fenomenal. Bagaimana kita lihat survei selalu nomor satu. Sehingga dia tokoh yang memiliki peluang (capres dan cawapres). Namun, PDIP punya mekanisme sendiri, itu ibu Megawati," kata mantan menteri di era Orde Baru itu di kediamannya, Jalan Purnawarman No 18, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/3).
Mantan Ketua Umum KNPI periode 1978-1981 ini mengaku tak mau terlalu mengikuti urusan dapur parpol lain. Akbar mengaku menunggu keputusan terbaik dari PDIP soal siapa capres cawapres yang akan dicalonkan partai besutan Megawati itu.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Ketika ditanya soal dirinya berpeluang berduet dengan Jokowi sebagai cawapres, Akbar hanya tersenyum.
"Saya tidak mau terlalu dini memposisikan diri. Apalagi dikaitkan cawapres. Kami lihat setelah pemilihan legislatif," kata Akbar. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres naik signifikan mengalahkan Mahfud MD dan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan publik kepada kinerja Presiden Jokowi diyakini tinggi.
Baca SelengkapnyaDikatakan Qodari, Golkar akan mendapat keuntungan besar jika Jokowi memimpin partai.
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca SelengkapnyaKepribadian Prabowo yang dianggap tegas, jujur, dan bersih juga menjadi faktor elektabilitas paling tinggi.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca Selengkapnya“PDIP perlu waspada, karena ‘Jokowi Effect’ di Pilpres itu pernah nyata terjadi,” ungkap Luthfi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaDjayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
Baca SelengkapnyaResponden pun ditanya siapa pasangan calon presiden yang dinilai paling mampu meneruskan program Jokowi.
Baca Selengkapnya