Akbar: Tak cuma Ratu Atut yang punya dinasti politik
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung angkat bicara soal dinasti politik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah . Akbar menyebut, bukan hanya Atut yang melakukan dinasti politik.
"Kalau soal dinasti, kalau kita melihat fenomena yang ada, tidak hanya keluarga Bu Atut, keluarga lain juga," jelas Akbar sebelum menghadiri acara dialog publik dan media dengan tema 'Efektivitas Penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Bagi Pendidikan Politik Masyarakat' di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta, Senin (14/10).
Akbar tak mempermasalahkan jika dalam sebuah pemerintahan dikuasai oleh sekelompok orang atau keluarga tertentu. Yang paling penting, kata dia, proses pemilihan pejabat pemerintahan tersebut dilakukan secara transparan tanpa kecurangan.
-
Bagaimana cara Abu Bakar menghindari dinasti politik? Tanpa mengajukan keturunannya, Abu Bakar lantas mengajak diskusi bersama para Sahabat lainnya mengenai sosok yang bakal menggantikannya di pemerintahan.
-
Siapa yang suka memerintah? Fakta anak ke satu yang jarang diketahui nomor satu adalah suka bersikap egois dan suka memerintah.
-
Siapa yang menolak dinasti politik? Abu Bakar pun turut menolak secara tegas konsep dinasti politik. Hal ini terlihat dari ungkapan Abu Bakar menjelang wafatnya.
-
Siapa yang berhak menentukan kekuasaan? Politik menentukan siapa yang berkuasa, bukan siapa yang memiliki kebenaran.
-
Kenapa Rasulullah SAW menolak dinasti politik? Mengenai dinasti politik, Rasulullah sendiri pada praktiknya hampir tidak melakukan konsep tersebut. Terbukti, Rasulullah SAW lebih memilih para Sahabat daripada keturunan beliau sendiri hingga keluarga dekat untuk melanjutkan kepemimpinannya dalam berdakwah dan membela agama Islam.
-
Apa yang terjadi saat Umar menolak dinasti politik? 'Semoga Allah membunuhmu. Demi Allah, Aku tidak menghendaki hal ini! Celaka kamu! Bagaimana mungkin aku menunjuk penggantiku orang yang tak mampu menceraikan istrinya? Kami (sebenarnya) tidak butuh mengurusi urusan kalian (menjadi pemimpin pemerintahan), kemudian aku memujinya dan menyenanginya untuk salah seorang dari keluargaku.'
"Yang penting sistem rekrutmen terbuka dan rakyat yang memutuskan, yah kita hormati itu. Kita hormati lah, dan rakyat lah yang akan menentukan dan kita terus mengormati dari mereka-mereka yang telah memutuskan," tegas dia.
Terkait proses hukum yang membelit keluarga Atut belakangan ini, Akbar menegaskan, jika Golkar menyerahkan sepenuhnya terhadap proses hukum yang berlaku. Selain itu, pihaknya juga siap membantu proses hukum setiap kader Golkar yang bermasalah dengan hukum.
"Kita menyerahkan seluruhnya proses hukum, dan berjalan sesuai prinsip hukum, dan biar hukum yang memutuskan. Kalau dari segi bantuan hukum tentu kalau mereka membutuhkan, karena kami memiliki tokoh-tokoh yang memang mengerti masalah hukum," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyindir politik dinasti yang ramai dibicarakan belakangan ini. Menurut presiden, dinasti politik dapat berdampak buruk bagi masyarakat dan kehidupan bangsa.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kamhar menuturkan, polemik tentang politik dinasti ini selalu menjadi diskursus publik, utamanya menjelang pemilu dan pilkada.
Baca SelengkapnyaSyaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaApakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden Mahfud Md memberikan respons terkait dinasti politik yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik
Baca SelengkapnyaIlham Akbar Habibie adalah putra pertama mantan Presiden RI B.J.Habibie dan Hasri Ainun Besari Habibie.
Baca SelengkapnyaMungkin kah dinasti politik terjadi dan menjadi sesuatu hal yang dianjurkan dalam kepemimpinan Rasulullah dan para khilafah agama Islam?
Baca SelengkapnyaPopuli Center merilis hasil survei tentang respon publik terhadap isu politik dinasti.
Baca SelengkapnyaHal itu setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal Cawapres oleh Prabowo.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan anggota keluarga boleh menduduki jabatan di dalam demokrasi namun harus berkompetisi secara fair
Baca SelengkapnyaJokowi mempersilakan masyarakat untuk menilai terhadapnya.
Baca SelengkapnyaSistem pemerintahan oligarki memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Baca Selengkapnya