Akbar Tandjung 'ngarep' jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengisyaratkan dirinya lebih tepat mendampingi Joko Widodo atau Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.
"Tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan cukup komplek sehingga diperlukan tokoh yang berpengalaman untuk mendampingi calon presiden yang ada," kata Akbar Tandjung di Jakarta, Minggu (13/4).
Seperti diberitakan Antara, Akbar menjelaskan, dirinya memiliki pengalaman di organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan, yakni menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
Akbar juga berpengalaman di partai politik dan pernah menduduki jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada saat partai tersebut menghadapi tantangan sangat berat, yakni peralihan dari orde baru ke reformasi.
"Saya sudah sekitar 40 tahun berkarir di dunia politik dan sangat memahami peta politik nasional," katanya.
Akbar juga memiliki pengalaman di pemerintahan, antara lain sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Perumahan Rakyat, serta Menteri Sekretaris Negara.
"Kalau pengalaman dan rekaman jejak saya bisa dipertimbangkan oleh partai politik yang mengusung calon presiden untuk mengusung saya sebagai calon wakil presiden, sangat sangat menghargai," katanya.
Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Indo Strategi, Andar Nubowo, menilai di antara politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung lebih tepat mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden pada pemilu presiden 2014.
"Akbar Tandjung, meskipun berasal dari luar Jawa dari tapi memiliki kepribadian yang lembut seperti orang Jawa," kata Andar Nubowo pada diskusi "Menakar Capres-Cawapres Jawa-Luar Jawa 2014" di Jakarta, Minggu.
Menurut Andar, Akbar Tandjung yang memiliki latar belakang sebagai politisi murni sehingga lebih memahami peta politik nasional dan karakter yang lembut, maka pasangan Jokowi-Akbar akan berjalan lancar dan "smooth".
Akbar, kata dia, yang pernah menjadi Ketua Umum PB HMI, Ketua Umum KNPI, Ketua Umum Partai Golkar, serta menduduki jabatan menteri di kabinet, kata dia, memiliki pengaruh besar di masyarakat.
"Pak Akbar memiliki Islam 'credential' yakni mampu membawa gerbong nasionalis dan massa Islam untuk mendukung pasangannya," kata pimpinan lembaga survei dan konsultan politik ini.
Andar menambahkan, meskipun Akbar berusia lebih tua daripada Jokowi tapi dengan pengalaman di politik dan karakter yang lebih seperti orang Jawa, diyakini akan tahu diri pada posisinya sebagai calon wakil presiden.
Akbar, kata dia, juga dikenal sebagai tokoh pluralis kelompok Cipayung, dimana berhasil mempersatukan sejumlah organisasi kemahasiswaan yang memiliki platform berbeda-beda, yakni HMI, GMNI, PMKRI, GMKI, dan PMII) dan jejaring sosial politik yang kuat, sehingga relatif diterima semua golongan masyarakat. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namanya sempat diajukan adik Megawati untuk jadi capres sebelum Ganjar.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaArsjad Rasjid ditunjuk menjadi Ketua TPN usai empat ketum parpol koalisi Ganjar Prabowo menggelar pertemuan.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Perindo Yusuf Lakaseng menilai Andika memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh Ganjar untuk memenangkan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaArsjad menilai gubernur Jawa Tengah itu punya banyak pengalaman sebagai eksekutif dan legislatif.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo masih mencari Cawapres untuk menemaninya bertarung di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaArsjad Rasjid mengatakan, salah satu tugasnya dalam tim pemenangan untuk memberikan masukan kepada koalisi, termasuk mengusulkan calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP menilai Andika Perkasa sudah lebih dari kader PDIP.
Baca SelengkapnyaUntuk mengurus negara, setidaknya harus pernah menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan lebih memilih pasangan Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAndika tidak menampik saat ini dirinya turut menjalin komunikasi dengan PDIP.
Baca Selengkapnya