Akbar Tandjung sebut JK bisa dipecat dari Golkar
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung kembali menegaskan akan memberi sanksi kepada kader yang tak mentaati keputusan partai soal dukungan capres-cawapres. Dia mengaku, partainya akan menindak tegas kader-kader 'bandel' tersebut.
"Sebab, kami sudah memberikan arahan-arahan kepada pengurus partai terkait adanya manuver beberapa kader yang terbukti menyimpang dari garis kebijakan partai," ujarnya, Kamis (29/5).
Menurutnya, Golkar sudah terlalu bersabar melihat kader yang memilih menjadi kutu loncat ke partai lain.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Dan itu patut diwaspadai. Kami kini sudah memberi langkah-langkah antisipasi. Kalau itu terus-menerus diperlihatkan secara terbuka maka akan ditindak tegas. Karena partai kami ada sanksi-sanksi tegasnya sesuai level pelanggaran yang dilakukan tiap kader," beber dia.
Dia secara tak langsung juga menyindir langkah JK yang jelas-jelas masih menjadi kader Golkar saat ini malah menentang kebijakan partai dengan menjadi cawapres Jokowi. Karena sudah dianggap menentang, kader seperti itu bisa segera dijatuhkan sanksi tegas, misalnya pemecatan.
"Peringatan-peringatan yang kian hari semakin diperlihatkan maka dia bisa dipecat," ungkap dia.
Proses pemecatan kader Golkar, kata dia, bisa saja mencontoh langkah partai saat masih dipimpinnya pada 2004 silam. "Ketika itu, ada yang dukung partai merah terus balik lagi ke partai kuning. Jadi, dengan berat hati harus dipecat," tegasnya lagi.
Sementara soal dukungan terhadap Prabowo-Hatta, dirinya saat ini sudah membentuk posko-posko pemenangan Prabowo-Hatta yang bernama Posko Sahabat Akbar Tanjung (Sahabat AT).
"Posko Sahabat untuk Akbar Tanjung ini semata-mata guna mempersolid dukungan bagi Pak Prabowo. Kini kami sudah membuka Posko Sahabat AT ini di beberapa wilayah dan sudah diresmikan untuk bergerak cepat memenangkan pilpres," tegas Akbar.
Akbar mengatakan, pengurus Posko Sahabat AT ini terdiri dari sejumlah fungsionaris pengurus Golkar di daerah, aktivis Ormas, tokoh pemuda mahasiswa seperti HMI, kelompok Cipayung dan tokoh masyarakat setempat yang selama ini dekat dengan dirinya.
Menurutnya, Prabowo-Hatta siap bertarung dengan Jokowi-JK di wilayah-wilayah basis PDIP. Pasangan capres-cawapres tersebut memberanikan diri berkunjung ke salah satu 'kandang banteng' yakni Solo, Jawa Tengah hari ini.
Akbar Tanjung mengungkapkan wilayah Jawa Tengah sudah menjadi target perolehan suara bagi pasangan tersebut. "Jateng, bersama daerah lain yang mempunyai penduduk terbanyak seperti Sumsel, Sumut, Lampung, Jabar, Sulsel, Kalimantan, dan sebagian DIY sudah kami petakan sebagai kantong perolehan suara kita di pilpres," ucap Akbar.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaDinamika Partai Golkar sering terjadi pergantian pimpinan partai baik dalam konteks murni munas maupun melalui munaslub.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar, lanjut dia, telah juga mencapai kesepakatan terkait Pilkada Kota Solo.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Langkah ini diikuti Jusuf Hamka juga mengundurkan diri dari posisinya di Dewan Penasihat.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka lebih memilih untuk tidak berbicara soal itu lantaran dirinya tidak mau lagi mencampuri urusan internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku pengunduran dirinya sebagai ketum diambil melalui banyak pertimbangan.
Baca Selengkapnya