Akbar Tandjung Sebut Proses Pemilu Indonesia jadi Sorotan Dunia
Merdeka.com - Ketua Dewan Penasihat Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Akbar Tandjung, mengingatkan Pemilu adalah mekanisme untuk memberikan kesempatan ke masyarakat menggunakan hak konstitusinya.
Tokoh politik senior ini, mengingatkan bahwa proses Pemilu Indonesia selalu menjadi sorotan dunia. Karenanya dia meminta agar seluruh elemen menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia kian menguat.
Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir di kediamannya, Jakarta Selatan.
-
Kenapa Pemilu dianggap penting untuk setiap warga negara? Apa arti Pemilu penting diketahui setiap warga negara. Pemilu atau pemilihan umum adalah proses demokratis di mana warga suatu negara secara berkala memilih wakil mereka untuk menempati jabatan-jabatan pemerintahan.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk menjaga kerukunan di pemilu? Terakhir, akan dijelaskan cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat. Selain pemerintah, masyarakat juga harus aktif dalam menegakkan toleransi selama pelaksanaan pemilu. Berikut cara menjaga kerukunan dalam pemilu bagi masyarakat, bisa dipraktikkan: 1. Menjaga Komunikasi yang Positif: Masyarakat dapat memastikan bahwa komunikasi dengan sesama warga negara tetap positif dan hormat meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
-
Siapa saja yang harus terlibat dalam menjaga kerukunan di pemilu? Cara ini perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat. Masing-masing harus saling mendukung untuk menciptakan demokrasi yang sesuai dengan asas luber jurdil.
-
Apa arti utama dari Pemilu? Pemilu atau pemilihan umum adalah proses demokratis di mana warga suatu negara secara berkala memilih wakil mereka untuk menempati jabatan-jabatan pemerintahan.
"Kita melihat bahwa kualitas dari pemahaman tentang demokrasi kita sudah makin menguat," ucap Akbar di Jakarta, Selasa (16/4).
Salah satu yang harus ditunjukkan ke masyarakat dunia adalah, meskipun dalam Pemilu nanti, pilihan politiknya berbeda. Kemudian dibalut dengan keragaman suku, agama, tapi semuanya harus tetap menyatu dan memelihara kebersamaan itu.
"Tetap saja, kebersamaan kita sebagai bangsa, dapat kita terus pelihara dengan baik," jelas Akbar.
Karena itu, masih kata mantan Ketua DPR RI ini, hak konstitusional rakyat tersebut harus dijaga betul, dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka untuk bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), tanpa adanya gangguan apapun.
"Jadi kita harus mensukseskan dengan cara damai. Dan para tokoh bangsa, nasional, dan tokoh politik, menurut saya yang paling penting kepentingan nasional harus diutamakan," jelas Akbar.
Bukan People Power
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini, juga menyinggung soal adanya pihak-pihak yang ingin menggunakan people power, guna mementingkan kepentingan politiknya.
"Katakanlah people power, seolah ada keributan. Mana ada keributan. Enggak ada kan? Kalau kualitas demokrasi sudah meningkat, keributan dalam konteks konflik-konflik itu, saya yakin semakin kecil kemungkinan terjadi. Dalam politik memang ada kepentingan pasti. Manajemen konflik harus kita jaga," ungkap Akbar.
Dia menilai itu tidak relevan dengan menggunakan people power. Pasalnya, belum ada apa-apa, kemudian menaruh rasa curiga yang berlebihan, dan seakan-akan menginginkan adanya konflik.
"Hal itu kan sudah ada kecurigaan, sudah ada prasangka yang jelek. Ini prasangka harus kita hilangkan apalagi para tokoh pemimpin, dan pemimpin harus utamakan kepentingan bangsa negara rakyat, bukan kepentingan kelompok saja," jelasnya.
Karenanya, dia meminta semua pihak menerima semua hasilnya. Dan menghormati mekanisme yang seusai dengan aturan berlaku.
"Pokoknya kita semuanya harus menghormati hasilnya. Dan kita harus punya prasangka baik," kata Akbar.
Dia pun bercerita, soal pertemuannya dengan Erick Thohir. Menurutnya hanya sekedar bersilahturahmi semata.
"Silahturahmi saja dan berikan apresiasi kepada saya sebagai senior, dan adik-adik saya yang berkiprah di HMI, dan pada waktu itu eksponen alumni HMI yang memberikan dukungan pada capres Jokowi-Maruf," jelas Akbar.
Di tempat yang sama, Erick pun menegaskan, dalam pertemuan kali ini memang tak ada yang spesial.
"Tida ada yang surprise. Hanya bertemu dengan tokoh bang Akbar. Selain tokoh golkar, beliau juga tokoh di HMI. Kita semua berharap pemilu lancar," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin masyarakat masih ribut-ribut, di saat para calon presiden yang bersaing sudah adem.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengajak para pihak untuk mengadu gagasan pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kedamaian tidak boleh terkoyak karena Pemilu.
Baca SelengkapnyaAri lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaKekaguman ini disampaikan Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain tak mau menyebut nama Kapolri dan Panglima TNI, Jokowi enggan berbicara soal angka.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengatakan, demokrasi mengatur hak-hak pribadi, hak-hak keluarga dan hak-hak publik secara tegas.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto hadir di Rakernas Apdesi di Jambi yang digelar selama dua hari.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca Selengkapnya