Akbar Tandjung: Tak ikut pilkada, Golkar jadi partai papan tengah
Merdeka.com - Konflik berkepanjangan yang terjadi di Partai Golkar mengakibatkan terancamnya partai beringin tak bisa ikut dalam pilkada serentak. Tokoh senior Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, jika benar nantinya Golkar tak ikut dalam pilkada serentak, maka mengancam citra partai penguasa orde baru itu. Bahkan, menurut dia, Golkar akan menjadi partai papan tengah di masa mendatang.
"Kalau tidak bisa ikut, bisa berpengaruh pada suara di Pilpres 2019. Golkar bisa saja dari parpol papan atas menjadi papan tengah," kata Akbar di Akbar Tandjung Institute, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (4/5).
Akbar juga khawatir Golkar tidak dapat menempatkan kadernya jadi kepala daerah. Padahal, sebelum Golkar mengalami perpecahan, kadernya banyak yang berhasil menjadi kepala daerah. Lebih dari itu, ia pun memprediksi jika konflik tak bisa diselesaikan, kader di daerah akan melompat ke partai lain agar bisa ikut dalam pertarungan memperebutkan kepala daerah di pilkada serentak.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kapan Golkar akan bergerak? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Bagaimana cara kader Golkar menghadapi perompak demokrasi? “Saya mengajak semua kader dan elit Partai Golkar selalu kompak untuk menghadapi perompak demokrasi yang bisa merusak tatanan dan keluhuran demokrasi yang telah kita bangun,“ tuntasnya.
"Sangat berpengaruh pada kiprah Partai Golkar ke depan. Nanti kita tidak punya kepala-kepala daerah. Kami khawatir kader-kader di daerah akan meninggalkan partai," imbuhnya.
Oleh sebab itu, ia berharap kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan kubu Agung Laksono mengambil jalan islah untuk menyelesaikan konflik di tubuh partai beringin. Islah tersebut, kata Akbar, yakni dengan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Akbar beralasan, proses pengadilan yang sedang ditempuh sangat memakan waktu dan tak menjamin menyelesaikan perselisihan antara kedua belah pihak. Hal ini wajib ditempuh agar Golkar dapat berpartisipasi dalam pilkada serentak.
"Pengadilan sangat tidak mungkin menghasilkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dalam waktu tiga bulan ini sampai masa pendaftaran calon kepala daerah pada 26-28 juli," kata Akbar.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaGolkar tengah menjadi perbincangan hangat usai Ketua Umum partai berlogo beringin ini mundur. Ini sejumlah fakta menarik Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya"Kita punya kuda hitam baru, Pak Erwin Aksa kemarin nyaleg di Jakarta Barat dan Jakarta Utara banyak suaranya. Itulah nanti kita lihat," kata Sekjen Golkar
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca SelengkapnyaJK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.
Baca Selengkapnya