Akhir perjuangan JR Saragih demi ikut Pilgub Sumut
Merdeka.com - Pasangan Jopinus Ramli (JR) Saragih-Ance Selian memutuskan tak meneruskan perjuangannya demi mengikuti pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Sumatera Utara 2018. Kepastian tersebut setelah keduanya menyatakan menerima putusan majelis hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Medan menolak gugatannya terhadap KPU Sumut.
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Medan sebelumnya menerima eksepsi diajukan KPU Sumut terhadap gugatan diajukan JR Saragih-Ance Selian. KPU Sumut sebelumnya menyatakan JR Saragih-Ance tidak memenuhi syarat maju Pilgub Sumut. Persoalan terletak pada legalisasi fotokopi ijazah SMA JR Saragih. Putusan PTTUN sekaligus menguatkan keputusan KPU Sumut yang tidak meloloskan pasangan diusung Partai Demokrat, PKB dan PKPI itu untuk bertarung pada Pilgub Sumut.
"Atas putusan PTTUN tersebut kami sangat menerimanya dan tidak akan melakukan banding lagi ke Mahkamah Agung karena kami berpikir agar Sumatera Utara bisa menjadi kondusif tidak banyak masyarakat yang dirugikan," kata JR Saragih dalam pernyataan resminya melalui Efarina TV miliknya, Kamis (29/3) malam.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Kenapa Suroso menolak tawaran jadi Caleg? Yang nawarin saya itu banyak. Pokoknya tinggal jawab saja mau, segala persyaratan pendaftaran mereka yang ngurus. Tapi saya belum mau,' ujar Suroso.
-
Kapan Pilkada Serentak terakhir? Pilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
-
Bagaimana proses pilkada Sumut 2024? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah mekanisme demokratis yang bertujuan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah, seperti gubernur, bupati, atau walikota. Melalui Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan daerah mereka.
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Kenapa Ganjar gugat hasil Pilpres ke MK? 'Tim akan segera mendaftarkan itu, dan mudah-mudahan ini akan membuka tabir, dan tentu saja harapan kita MK-lah yang nanti mengadili ini dengan baik, dan bisa mengembalikan marwah demokrasi kita agar sesuai dengan harapan dan aturan,' kata Ganjar dalam konferensi pers di Posko Pemenangan, Kamis (21/3).
Berbagai usaha sebelumnya dilakukan JR Saragih-Ance Selian untuk melawan keputusan KPU Sumut. Mereka memohonkan sengketa pilkada ke Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Sumut yang kemudian menerima sebagian permohonan pasangan ini.
Bawaslu kemudian memerintah JR Saragih bersama KPU Sumut melegalisasi ulang fotokopi ijazah SMA-nya ke instansi yang berwenang. Putusan Bawaslu pun dilaksanakan. Namun dalam proses itu, ijazah SMA JR Saragih justru hilang. Sehingga yang dilegalisasi adalah fotokopi Surat Keterangan Pengganti Ijazah/STTB (SKPI).
KPU Sumut bersikukuh yang harusnya dilegalisasi adalah fotokopi ijazah, bukan SKPI. Mereka memutuskan JR Saragih-Ance Selian tetap tidak memenuhi syarat.
Sebelum putusan KPU itu, seiring dengan pelaksanaan putusan Bawaslu Sumut, JR Saragih-Ance Selian juga mengajukan gugatan terhadap KPU Sumut ke PTTUN Medan. Namun, majelis hakim PTTUN Medan menerima eksepsi KPU Sumut yang menyatakan gugatan itu prematur karena JR Saragih-Ance Selian masih melaksanakan putusan Bawaslu. Gugatan pasangan itu pun ditolak.
"Mengadili, menyatakan menerima eksepsi dari tergugat dalam pokok perkara: Satu, menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima. Dua, menghukum tergugat untuk membayar perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp 466.000," kata Bambang Edy Soetanto Soedewo, ketua majelis hakim dalam persidangan di PTTUN Medan, Jalan Peratun, Medan Estate, Deli Serdang, Sumut, Selasa (27/3).
JR Sargih-Ance Selian akhirnya menerima putusan majelis hakim PTTUN Medan. Masyarakat Sumut kini hanya punya dua pasang pilihan pada Pilgub 2018. Kedua pasangan yang sudah ditetapkan KPU Sumut yaitu pasangan nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah dan pasangan nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Bupati Simalungun ini meminta maaf kepada semua pendukung JR-Ance dan para pencinta JR Saragih.
Sementara Ance Selian juga mengaku lapang dada dan berbesar hati dengan keputusan KPU Sumut yang menyatakan mereka tidak memenuhi syarat (TMS) serta putusan PTTUN Medan. Ance menyatakan dia tetap akan berbuat yang terbaik untuk masyarakat Sumut.
"Nanti kita akan bertemu, kita akan berkomunikasi di dalam satu dua hari ini, agar kita memutuskan ke mana arah suara kita, khususnya pecinta JR. Bukan melalui partai saya bicara, tetapi melalui relawan-relawan JR-Ance yang sudah terbentuk sejak satu tahun yang lalu," ucap JR Saragih.
Di satu sisi, Jaksa peneliti di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) menyatakan berkas perkara kasus penggunaan surat palsu dengan tersangka JR Saragih sudah lengkap. Perkara pidana Pilkada itu segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Medan untuk disidangkan.
"Tim jaksa Kejati Sumut telah merampungkan penelitian berkas perkara JR Saragih kemarin. Tim Jaksa juga telah menerbitkan surat P21," kata Sumanggar Siagian, Kasi Penkum Kejati Sumut, Kamis (29/3).
Tim jaksa juga telah menyerahkan surat P21 ke penyidik polisi di Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Sumut. Kejati Sumut tinggal menunggu pelimpahan tahap dua, yaitu berkas perkara bersama tersangka dan barang bukti, dari penyidik. Proses ini diperkirakan berlangsung pekan depan.
Namun, Sumanggar tidak dapat memastikan apakah tersangka dalam kasus itu akan ditahan atau tidak. Paling lama 5 hari dari pelimpahan tahap dua, perkara itu akan dilimpahkan ke pengadilan.
"Kami punya waktu lima hari. Kami susun dulu dakwaannya," tegas Sumanggar.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rosan yakini pemenang tak merasa lebih baik dan yang kalah tak menyalahkan orang lain
Baca SelengkapnyaTidak Ada Senyum, Ini Ekspresi Anies Saat Hakim MK Tolak Seluruh Gugatan Sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHakim MK, Suhartoyo membacakan putusan bahwa majelis menolak seluruh permohonan pemohon secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaTKN menilai keputusan MK tersebut sekaligus menempatkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang sah Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJuru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, mengungkapkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah memutuskan untuk tidak maju di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaYusril menilai kubu Anies maupun Ganjar tidak bisa membuktikan dalil di persidangan.
Baca SelengkapnyaKubu Anies dan Ganjar menolak tanda tangan karena menduga adanya kecurangan Pemilu
Baca SelengkapnyaGanjar dan Mahfud menerima putusan MK yang menolak gugatannya tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian serupa juga pernah muncul saat rapat pleno rekapitulasi nasional untuk provinsi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBudi Arie mengajak semua pihak untuk melanjutkan upaya menjaga kerukunan bangsa dan membangun negara setelah pesta demokrasi berakhir.
Baca SelengkapnyaPasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir pada sidang putusan tersebut.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan sempat menerima 10 buku usai bertemu para pimpinan PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya