Akomodir senior, alasan Golkar bentuk dewan pembina dan dewan pakar
Merdeka.com - Politikus Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, keputusan Munaslub menginginkan kepengurusan partai yang efektif dan efisien, serta tidak gemuk. Hal ini menjadi alasan tidak semua bisa diakomodir dalam kepengurusan DPP Golkar baru di bawah kepemimpinan Setya Novanto.
Kepengurusan Golkar menciut menjadi 200 orang saja yang sebelumnya mencapai 300 jabatan. Namun, hal ini diantisipasi dengan membentuk badan di luar DPP seperti dewan pakar dan dewan pembina.
"Tentu ini berimbas kepada teman-teman tidak puas, tidak mendapat tempat. Tapi kami mencoba membangun satu badan lain. Di sana ada dewan pakar, dewan pembina, dewan penasihat. Senior yang tidak tersalurkan ke dewan tersebut," kata Nurul dalam diskusi publik yang diselenggarakan PARA Syndicate di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (27/5).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Apa pesan para ketua dewan kepada pengurus Golkar? “Jangan ada lagi konflik internal yang justru kontraproduktif dengan cita-cita Partai Golkar, mengembalikan kemenangan seperti Pemilu 2004,“ ujar Lodewijk.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Dia menambahkan, dengan disalurkannya para kader yang tidak masuk ke dalam kepengurusan partai, diharapkan bisa mengakomodir ketidakpuasan mereka.
"Membangun partai itu tidak mungkin pekerjaaan individu. Kerjaan tim. Diharapkan kesadaran bersama," ujarnya.
Sementara itu, mantan anggota DPR Komisi II periode 2009-2014 itu menambahkan, kepengurusan partai yang baru akan diumumkan sebelum awal Juni 2016. Pengumuman kepengurusan baru ini dilakukan berbarengan dengan Rapimnas.
"Rencananya tangggal 1 atau 2 ini kami akan melakukan rapimnas . Di situ akan diumumkan pengurus dan dilantik. Sebelum bulan puasa. Dewan pembina Pak Ical dilibatkan. Kemudian dewan pakar bapak Agung Laksono, dewan penasihat," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaUntuk mendapatkan posisi tertentu harus menyesuaikan dengan aturan.
Baca SelengkapnyaDewan Pembina, pertimbangan hingga penasihat biasanya berasal dari senior Golkar.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Airlangga mengaku belum mendapat perintah dari Prabowo menyiapkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, beredar surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaSenior Golkar Musfihin Dahlan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar bersama Bahlil Lahadalia sebagai Sekjen.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaApalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca SelengkapnyaSenior Partai Golkar Musfihin Dahlan mengungkapkan alasan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar.
Baca Selengkapnya