Aktivis beri Panwaslu Semarang 'pedang' untuk tumpas politik uang
Merdeka.com - Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Semarang, Jawa Tengah Senin (7/12) mendatangi Kantor Panwaslu Kota Semarang di Jalan Telagabodas, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kedatangan mereka dengan membawa replika pedang bertuliskan 'Tumpas Politik Uang' menemui komisioner Panwaslu Kota Semarang untuk memberikan suport dan dukungan kepada Panwaslu Kota Semarang untuk memberantas praktik money politik atau politik uang yang terjadi menjelang pencoblosan pada tanggal 9 Desember 2015 mendatang.
"Apalagi, berdasarkan hasil survey independen KAMMI tentang politik uang yang dilakukan tanggal 20 November sampai 30 November 2015 menghasilkan data potensi politik uang yang sangat signifikan ada sekitar 63 persen pemilih Pilwakot Semarang menyatakan mau menerima politik uang. Hal ini menunjukkan bahwa politik uang masih dianggap satu kewajaran. Semuanya bertambah parah setelah melihat data hasil survei dari 63 persen, yang menyatakan mau menerima politik uang sebesar 43 persen menyatakan akan memilih calon yang melakukan politik uang. Padahal ini sangat merusak sistem politik dan sistem bernegara," kata Ketua KAMMI Semarang Moh Khanid Nasukha dihadapan tiga komisioner Panwaslu Kota Semarang saat menemui aktivis KAMMI di Kota Semarang, Jawa Tengah Senin (7/12).
Khanif menjelaskan jika politik uang sebagai dasar para pemilih untuk menentukan pilihanya, maka pemimpin yang akan terpilih nantinya bukan orang yang mempunyai visi misi yang jelas. Melainkan pemimpin yang hanya memiliki uang.
-
Gimana uang bisa mempengaruhi Pemilu? Ia menyebut bahwa calon legislatif (caleg) yang memiliki sumber daya finansial yang cukup seringkali tidak perlu melakukan kampanye secara aktif, karena ancaman uang sudah cukup kuat untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
-
Apa yang menjadi ciri utama Pilkada di Indonesia? Pilkada langsung memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin daerah mereka secara langsung, memperkuat partisipasi publik dalam proses demokrasi dan meningkatkan akuntabilitas pemimpin daerah terhadap konstituen mereka.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Bagaimana pemilu di Indonesia berkembang? Pemilu di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sejak masa kolonial hingga era modern.
"Selain itu juga jika politik uang dibiarkan maka akan menambah potensi korupsi yang sangat tinggi. Yaitu saat pemimpin tersebut terpilih karena biaya politik yang mahal sehingga akan berpikir bagaimana mengembalikan uang yang sudah banyak terpakai untuk modal politiknya. Maka kami meminta kepada panwas agar menindak tegas. Ibarat saya setan-setan politik uang sudah pada bergentayangan untuk menyebar uang money politik ini," ungkapnya.
Menurut hasil pengamatan di beberapa wilayah di Kota Semarang, praktik politik uang sudah terjadi menjelang pencoblosan yang akan dilakukan secara serentak pilkadanya dengan daerah lain pada 9 Desember mendatang.
"Beberapa kecamatan terakhir di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Candisari dan Kecamatan Mijen. Terutama menimpa ke Ketua RT- Ketua RT. Namun untuk mendapatkan buktinya kami merasa sangat susah. Ketua RT diberi Rp 2 juta oleh salah satu calon walikota. Kemudian jika menang, dijanjikan akan diberi lagi," terangnya.
Selain itu, ada beberapa modus-modus praktik uang lainnya yang dilakukan oleh pasangan Calon Walikota Semarang baik melalui jalur relawan maupun dengan mengumpulkan data KTP yang akan menjadi calon pemilih nantinya.
"Kemudian menggunakan relawan untuk distribusi money politik. Ada juga gunakan motif, kumpulkan data baru nanti distribusikan ke sesuai data itu," terangnya.
Menanggapi kedatangan aktivis KAMMI tersebut, Ketua Panwaslu Kota Semarang Muhammad Amin menyatakan sangat senang karena mendapatkan dukungan dari aktivis KAMMI terkait pengawasan dan penindakan terhadap praktik politik uang di Pilwakot Semarang.
"Kami memang sangat konsen terhadap nilai-nilai pilkada yang ada. Terutama untuk pilkada pada 9 Desember mendatang. Terutama untuk tumpas politik uang. Terutama terhadap money politik dan pemberian sesuatu. Kami ucapkan terima kasih kepada kawan-kawan sekalian. Memang sudah menjadi tekad kita tegakkan demokrasi di Kota Semarang yang sesuai hati nurani masyarakat. Salah satu faktor yang dominan adalah politik uang. Sejak jauh-jauh hari jika kawan-kawan melihat iklan kita di masyarakat adalah yang utama adalah tolak politik uang," ungkapnya.
Sementara anggota Divisi Penindakan dan Penanganan Pelanggaran Panwaslu Kota Semarang Parlindungan Manik menyatakan mengakui jika dalam proses hukumnya untuk membuktikan terjadinya praktik politik uang sangat sulit.
"Dari sisi hukum positif untuk menumpas dan menuntaskan agak-agak susah. Memang dilarang tapi sangsi yang diberikan tidak jelas. Maka kita lebih pada sangsi sosial dengan menggunakan media. 2.634 pengawas TPS untuk ronda supaya kalau ada orang berniat politik uang berpikir ternyata ada pengawasnya. Jika ada yang menerima berpikir, oh saya terlibat. Jika nekat di sisi politik UU Pemilu tidak bisa kita tindak dengan KHUP," terangnya.
Parlin berharap ketiga pasangan bersaing secara positif. Apalagi saat ini sudah memasuki hari tenang untuk tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan.
"Harapan saya ketiga paslon bersaing secara sportif jangan hanya untuk kekuasaan menghalalkan segala cara. Karena kalau mereka dapatkan kekuasaan curang maka yakinlah pembangunan kota semarang lima tahun ke depan tidak sesuai kita harapkan," ungkapnya.
Parlin juga menambahkan Panwaslu Kota Semarang selalu tetap melakukan langkah untuk memproses sesuai dengan ketentuan jika ada praktik politik uang di Pilwakot Kota Semarang.
"Selama ini kalau ada indikasi politik uang kita tetap melakukan pengusutan-pengusutan. Atau paling tidak membuat mereka jera ybs kita lakukan minta untuk klarifikasi. Di sisi lain, teman-teman untuk mendapatkan bukti. Cuma karena permainan canggih memang tidak mudah. Namun, kita tdk patah arang untuk tetap melakukan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu Kota Semarang memproses dua pelanggaran pemilu Caleg berupa money politic di Kecamatan Tembalang dan Kecamata
Baca SelengkapnyaBawaslu menemukan dugaan politik uang atau serangan fajar yang dilakukan oleh salah seorang Caleg DPR RI di Jakbar.
Baca SelengkapnyaFokus utama kepolisian yakni memberikan pesan dan imbauan kepada komunitas kebugaran atau tempat fitnes.
Baca SelengkapnyaBahwa terduga mengaku rutin membagikan uang kepada masyarakat setempat terutama saat Jumat Legi.
Baca SelengkapnyaBawaslu mengatakan politik uang dan netralitas ASN menjadi kerawanan Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaPolitik uang dalam pemilu adalah sebuah praktik yang melanggar aturan pemilu, di mana calon atau tim kampanye memberikan uang kepada pemilih.
Baca SelengkapnyaPraktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.
Baca SelengkapnyaUang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.
Baca Selengkapnya'Serangan fajar' bisa berbentuk sembako, voucher pulsa, voucher bensin, hingga fasilitas lainnya yang bisa dikonversi dengan nilai uang.
Baca SelengkapnyaPelanggaran administrasi pemilu adalah pelanggaran terhadap tata cara, prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pemilu.
Baca Selengkapnya"Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako gratis bahkan uang," kata Megawati.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal yang ditetapkan KPU, masa tenang Pilkada dimulai pada 24 sampai 26 November 2024.
Baca Selengkapnya