Akui ada kader Demokrat ingin merapat, timses Jokowi buka pintu lebar
Merdeka.com - Masuknya nama mantan Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, dalam Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, menjadi tokoh pertama yang masuk dari partai di luar koalisi. Bahkan, kabar akan ada yang mau masuk lagi, khususnya dari Demokrat.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, tak membantahnya. Menurut dia ada beberapa.
"Ya ada beberapa," kata Karding di Posko Cemara, Jakarta, Rabu (30/8).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana Prabowo merespon pernyataan Joe Biden tentang kerja sama? Merespons hal itu, Prabowo mengatakan, dirinya akan berupaya meningkatkan persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan AS.
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
Meskipun, Sekjen PKB ini masih enggan membeberkan. Menurutnya semua itu harus benar-benar dipastikan dukungannya terlebih dahulu.
"Saya kira harus betul-betul dipastikan. Sehingga nanti datanya lebih jelas," ungkap Karding.
Dia pun enggan berkomentar lebih jauh, bahwa ini sinyal Demokrat untuk main dua kaki alias bergabung dengan kubu Prabowo Subianto dan satunya ke Jokowi.
"Saya kira enggak patut kalau saya ikut komentari itu. Itu urusan internal di Demokrat," tukasnya.
Namun, dia mengingatkan, bahwa pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya, bagi yang siap mendukung Jokowi-Ma'ruf untuk bisa menang di Pilpres 2019.
"Prinsipnya kami terbuka, sepanjang ingin bersama-sama membangun bangsa dengan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ya. Kita tetap buka siapapun dia," katanya.
Reporter: Putu MertaSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKaesang menegaskan, jika partainya hanya fokus bekerja.
Baca SelengkapnyaDemokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaDemokrat tak mempermasalahkan apalagi keberatan PDIP bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar Pranowo membuka pintu bagi Partai Demokrat apabila ingin bergabung.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Demokrat juga tidak menghambat komunikasi antar partai pendukung Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP, Denny Cagur menilai tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaPKS menyinggung soal tawaran wagub untuk Pilkada Jakarta yang sudah diberikan oleh pihak KIM.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca Selengkapnya