Alasan Djan Faridz dampingi Ahok: Kawan lagi susah masa ditinggalin
Merdeka.com - Ketua Umum PPP versi Muktamar Ancol, Djan Faridz, terus mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai kalah dalam perhitungan cepat beberapa lembaga survei dalam Pilgub DKI Jakarta. Dia mengatakan, kurang tepat jika meninggalkan teman tengah susah.
Djan mengatakan, dalam pesta demokrasi tahun ini menampilkan empat putra terbaik sebagai calon pemimpin Pemprov DKI Jakarta. Sehingga keputusan warga ibu kota memilih Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tetap harus dihormati.
"DKI dan mereka ini semua kawan saya tidak ada perbedaan saya dengan mereka, termasuk Ahok. Masa kalau kawan lagi susah kita tinggalin, Masya Allah. Lu tega amat. Kita harus dukung moral beliau dong," kata Djan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (20/4).
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Siapa yang mendampingi Andika di Pilgub Jateng? 'Kami perlu juga lah waktu (mempersiapkan diri, red.). Walaupun Mas Hendi memang sudah lumayan lama di Jateng, jadi enggak terlalu banyak waktu diperlukan. Tapi kalau saya kan perlu (waktu, red.),' katanya, didampingi Hendi.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Dia mengaku, ikhlas dengan hasil Pilgub DKI Jakarta 2017 karena telah berupaya memenangkannya. Karena apa dilakukannya dalam pesta demokrasi tahun ini lantaran adanya 7 kontrak politik untuk umat Islam.
"Loh kan karena dia bikin kontrak politik. Kan kalau dia enggak bikin kontrak politik, kita juga kaga bakal mau jalan. Kontrak politiknya kan buat kite, umat Islam," tegasnya.
Djan mengatakan, karena Basuki atau akrab disapa Ahok itu tidak kembali memimpin Pemprov DKI Jakarta maka kontrak tersebut tidak dapat dijalankan. Mengingat beberapa program yang ditujukan bagi umat Islam tersebut memerlukan waktu dan tidak bisa instan.
"Enggak mungkin lah (bisa jalan), sulit karena bangun masjid di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan beli tanah kan anggarannya gede. Itu kan program ga mudah, terus mempersamakan pesantren dengan sekolah duit, itu kan sulit. Terus perawatan musala kan tiap RT ada satu mushola kan ada 28 ribu RT gimana daftarinnya," jabarnya.
Dia mengharapkan, Anies Baswedan yang menang dalam hitung cepat dapat menjalankan rencana Ahok tersebut. "Ya saya berharap ke gubernur baru kan Islam banget, coba kita jualan, siapa tau dia mau kan temen juga," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan, Presiden Jokowi dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaMeski batal maju bersama PDIP, para relawan tetap setia bersama Anies
Baca SelengkapnyaSurat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri karena ingin fokus mengampanyekan pasangan capres dan cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaJakarta ke depannya akan berhubungan dengan rezim Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya