Ali Mochtar Ngabalin ditunjuk jadi 'mulut, telinga dan mata' politik Jokowi
Merdeka.com - Politikus Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin tak menyangka pada Selasa (22/5) dipanggil Presiden Joko Widodo menghadap ke Istana. Di Istana, Ali diminta Jokowi untuk membantunya ikut mengurus negara.
Jokowi menunjuk Ali sebagai tenaga ahli utama (eselon 1) di lingkaran Istana di bawah koordinasi Kantor Staf Kepresidenan. Ali diminta menjelaskan program kerja dan capaian pemerintah kepada masyarakat luas.
Ali menceritakan, dirinya sudah berdiskusi panjang dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebelum akhirnya dipanggil Jokowi ke Istana. Merasa memiliki pengalaman yang cukup, Ali menerima tantangan dari presiden menjadi mulut, mata dan telinga orang nomor satu di Indonesia itu.
-
Bagaimana Nurdin Halid menanggapi wacana Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar,' ucapnya.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Saya akan menjelaskan tentang capaian pemerintah, menjadi mulut, telinga dan mata presiden, menjelaskan kepada publik," kata Ali saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (23/5).
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Ali mengatakan, sejumlah pesan telah disampaikan oleh politikus PDIP itu. Ali mengaku siap mengemban tugas yang diberikan oleh mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden menyampaikan, kata dia, agar tim yang terdiri dari empat orang itu bisa membangun satu semangat kerja sama. Ibarat memainkan orkestra yang bisa sejalan dengan pesan dan makna agar masyarakat bisa dapatkan informasi yang secara detail kebenarannya, bisa terukur kerja-kerja dan capaian pemerintah yang selama ini telah dilakukan itu bisa terekspos, terpublikasi dengan baik.
"Kedua presiden menyampaikan pesan bahwa jangan sampai nanti kita mendapat serangan atau gitulah pengertinya, baru sibuk membela diri, padahal tidak," kata Ali.
Ali secara khusus memegang komunikasi di bidang politik. Dia akan secara rutin berdiskusi dengan Jokowi minimal satu pekan satu kali. Tidak menutup kemungkinan, tim ini juga akan ikut ke sejumlah lawatan Jokowi di berbagai daerah.
"Saya juga menawarkan diri agar pada waktu presiden bertemu dengan umat, mungkin ada hal-hal kaitan menjelaskan tentang keumatan, kami bisa menjelaskan," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasan Nasbi meminta agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada para politisi.
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaAce juga mengatakan untuk Gibran belum ada arahan untuk diundang dalam acara Munas XI nanti.
Baca SelengkapnyaSurat tersebut bahkan sudah ditanda tangani oleh tujuh kader Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar bicara peluang Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi dan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka bergabung ke partainya usai resmi dipecat PDIP.
Baca SelengkapnyaAli Mochtar Ngabalin mengungkapkan, ada usulan dalam forum Munas ke-XI meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar
Baca SelengkapnyaSelain itu, eks Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan politisi senior Golkar Jusuf Kalla turut diundang dalam penutupan Munas.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi mempertanyakan dirinya yang katanya disebut akan menjadi ketua maupun dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan jika melihat pohon beringin merasa adem, sejuk dan teduh.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.
Baca Selengkapnya