Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amien Rais nilai politik uang masih mewarnai Pilkada 2018

Amien Rais nilai politik uang masih mewarnai Pilkada 2018 Amien Rais di DPW Muhammadiyah. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai Pilkada Serentak pada 2018 mendatang akan sulit untuk jauh dari politik uang. Perang modal di balik pencalonan para calon yang maju ditengarai Amien Rais menjadi penyebabnya.

"Harapannya tak ada politik uang. Tetapi memang hampir mustahil tidak ada," ujar Amien Rais saat diminta tanggapannya soal Pilkada Serentak di gedung DPW Muhammadiyah Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Sabtu (27/1).

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengatakan, para pemodal maupun pengusaha banyak yang bermain dan punya andil dalam perhelatan Pilkada 2018 mendatang. Menurut dia, para pengusaha menjadi penyokong dana bagi pasangan calon yang maju di Pilkada Serentak.

Tak hanya itu, Amien Rais juga menuding para pemodal ini turut berjudi untuk para calon yang diusungnya.

"Para pemilik modal ini tak segan berjudi. (mereka) Menjagokan calon kepala daerah. Si pengusaha ini menyukongi A dan ada yang B. Sudah ugal-ugalan," kata mantan ketua MPR ini.

Amien Rais menambahkan, calon pasangan kepala daerah yang maju dengan didanai para cukong atau pemodal besar ini biasanya mampu meraih suara terbanyak dan memenangi pemilihan. Potensi para calon yang memiliki modal sedikit untuk menang semakin sulit.

"Sangat berat. Biasanya yang punya uang gede yang menang terpilih. Hanya di beberapa daerah yang tidak," tandasnya.

Seperti diketahui, ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti mengaku dimintai mahar miliaran rupiah terkait pencalonan dirinya di Pilgub Jatim. Karena tidak bisa memberikan uang tersebut, La Nyalla gagal mendapatkan rekomendasi Gerindra untuk menjadi bakal calon gubernur Jawa Timur.

Untuk menindaklanjuti hal itu, La Nyalla akan mengambil tindakan hukum. Apalagi pihak kepolisian membentuk Satgas anti money politics untuk mencegah terjadinya politik uang dalam Pilkada 2018.

Kasus sama juga diduga terjadi di Pilkada Kota Cirebon. Brigjen Pol Siswandi dan Euis Fety Fatayati gagal maju di Pilwalkot Cirebon lantaran tak didukung PKS yang disebut-sebut meminta mahar miliaran rupiah.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terang-terangan, Cak Imin Ungkap 1 Suara di Pilkada Harganya Rp300 Ribu
Terang-terangan, Cak Imin Ungkap 1 Suara di Pilkada Harganya Rp300 Ribu

Cak Imin mengungkapkan bahwa dalam Pilkada 2024, biaya politik uang mencapai Rp300 ribu untuk setiap suara. Apakah hal ini mengancam kualitas demokrasi kita?

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Bocorkan Kiai Digoda Uang Miliaran Pilih dari Paslon Lain: Waspada Pilpres Keras!
VIDEO: Cak Imin Bocorkan Kiai Digoda Uang Miliaran Pilih dari Paslon Lain: Waspada Pilpres Keras!

Cak Imin menceritakan ada seorang kiai diberikan uang miliaran rupiah untuk mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
Anies Ungkap Kelompok yang Tolak Perubahan: Mereka Punya Kekuatan Uang dan Harta
Anies Ungkap Kelompok yang Tolak Perubahan: Mereka Punya Kekuatan Uang dan Harta

"Benar, mereka (yang menolak perubahan) itu punya kekuatan uang dan harta," kata Anies.

Baca Selengkapnya
Bukan dari Surya Paloh, Ini Sumber Dana Kampanye Anies dan Muhaimin
Bukan dari Surya Paloh, Ini Sumber Dana Kampanye Anies dan Muhaimin

Timnas AMIN mengajak kubu pasangan capres lain untuk naik kelas.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Pilkada Menghalalkan Segala Cara, Politik Uang Merajalela
Cak Imin: Pilkada Menghalalkan Segala Cara, Politik Uang Merajalela

Cak imin menilai pelaksanan Pilkada saat ini merusak tatanan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Jika Jadi Presiden, Anies Bakal Dorong Pengesahan RUU Pendanaan Partai Politik
Jika Jadi Presiden, Anies Bakal Dorong Pengesahan RUU Pendanaan Partai Politik

Anies juga berjanji memberikan hadiah atau reward kepada masyarakat berperan dalam memburu koruptor.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Cak Imin Ungkap Ada Partai Subsidi Rp20 M buat Kader Maju Caleg: Ketumnya Sahabat Saya
Blak-blakan Cak Imin Ungkap Ada Partai Subsidi Rp20 M buat Kader Maju Caleg: Ketumnya Sahabat Saya

Pria yang juga Ketum PKB menegaskan tradisi di internal partainya itu yang harus dipertahankan sebab tantangan politik di era terkini sudah tidak lagi mudah.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ungkap Biaya Politik di Jakarta Sentuh Rp40 M: Caleg Miskin Masa Depan Suram
Cak Imin Ungkap Biaya Politik di Jakarta Sentuh Rp40 M: Caleg Miskin Masa Depan Suram

Menurut Cak Imin, kompetisi politik sudah semakin pragmatis. Dia ingin pemilihan dikembalikan kepada nilai-nilai dari tujuan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya
Di Hadapan Ratusan Mahasiswa, Cak Imin: Gara-Gara PMII Saya Siap jadi Cawapres, Presiden pun Siap
Di Hadapan Ratusan Mahasiswa, Cak Imin: Gara-Gara PMII Saya Siap jadi Cawapres, Presiden pun Siap

Cak Imin meminta kepada seluruh kader PMII agar terus memperkuat nilai-nilai organisasi dan kepemimpinan yang digembleng di organisasi tersebut.

Baca Selengkapnya
PODCAST MERDEKA - Bongkar Modus Kecurangan Pemilu & Ketakutan Pengusaha Dukung Anies-Muhaimin
PODCAST MERDEKA - Bongkar Modus Kecurangan Pemilu & Ketakutan Pengusaha Dukung Anies-Muhaimin

Muzzammil Yusuf, membongkat modus-modus kecurangan yang terjadi dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Amien Rais Dukung Presiden Kembali Dipilih MPR: Kalau Sekarang Ketua MPR Enggak Digubris
Amien Rais Dukung Presiden Kembali Dipilih MPR: Kalau Sekarang Ketua MPR Enggak Digubris

Amien Rais setuju sistem pemilihan presiden dikembalikan oleh MPR lewat amendemen UUD 1945.

Baca Selengkapnya