Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Analisa di balik gagalnya lobi PDIP usung Ridwan Kamil

Analisa di balik gagalnya lobi PDIP usung Ridwan Kamil Ridwan Kamil datangi Kantor DPP PDIP. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Usai rapat di kediaman Ketum Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, 5 Januari lalu, PDIP memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jawa Barat. Namun hanya selang satu hari, Sabtu malam PDIP memutuskan mengalihkan dukungan kepada TB Hasanuddin dan Anton Charliyan.

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Bandung, Firman Manan menganalisa, gagalnya PDIP dan Ridwan Kamil bersatu karena keduanya memiliki kepentingan yang berbeda. Sehingga akhirnya tak bisa bersama bertarung di Pilgub Jabar.

Firman melihat bahwa Ridwan Kamil hanya menjadikan PDIP sebagai opsi kedua. Pria yang akrab disapa Emil itu diyakini akan maju lewat PDIP jika partai koalisinya yakni NasDem, Hanura, PPP dan PKB tak mencapai sepakat soal calon wakilnya.

Orang lain juga bertanya?

"Itu terjadi di saat Golkar keluar, Kang Emil sulit mencari cawagub, PPP ingin Uu Ruzhanul, tapi PKB tidak mau, nah PPP akan keluar jika tidak Uu. Kang Emil dalam posisi sulit, dia tidak bisa running, sehingga cari alternatif tentu yang paling realistis adalah PDIP, karena bisa maju sendiri," kata Firman saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (8/1).

Firman melihat, PDIP juga punya kepentingan untuk mengusung Ridwan Kamil. Sebab, di Jawa Barat, PDIP sudah berkali-kali kalah, di samping itu juga partai besutan Megawati Soekarnoputri ini tidak memiliki kader yang memiliki elektabilitas tinggi. Sayang, niatan PDIP usung Emil gagal karena partai koalisi sepakat dengan nama Uu Ruzhanul.

"Akhirnya di menit terakhir mencapai kesepakatan antara PPP, PKB, NasDem dan Hanura untuk mencawagubkan Pak Uu, selesai sudah, tidak ada lagi kepentingan untuk bergabung dengan PDIP karena sudah dapat pasangan calon. Koalisinya sudah memenuhi persyaratan," kata Firman.

Di samping itu, PDIP juga tidak mau hanya mendukung pasangan Emil-Uu tanpa memajukan kadernya sebagai cagub ataupun cawagub. Oleh sebab itu, Firman mengatakan, PDIP akhirnya maju sendiri tanpa rekan koalisi di Pilgub Jabar.

"Ini soal psikologis partai, marwah partai, PDIP masa bisa maju sendiri tapi cuma jadi partai pendukung," kata Firman.

Oleh karena itu, kata Firman, akhirnya antara Emil dan PDIP tidak jadi bersatu. Bahkan menurut dia, Emil lebih memilih partai koalisinya ketimbang PDIP.

"Bagi Kang Emil, pilihan maju lewat PDIP bukan prioritas, yang utama adalah lewat NasDem, PKB, PPP dan Hanura," kata dia.

Persoalan lain yakni mengenai deal politik antara Emil dan PDIP. Salah satunya terkait dengan nama wakil yang diajukan PDIP adalah mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan. Menurut dia, Emil berhitung jika maju diduetkan dengan Anton Charliyan.

Firman menjelaskan, karakter pemilih di Jabar adalah tradisional dan religius. Dengan kata lain, popularitas dan tingkat keislaman akan sangat berpengaruh terhadap pilihan warga Jawa Barat di Pilgub nantinya.

"Jadi faktor penentu kalau bicara karakter pemilih religius bagaimana Pak Uu punya nilai plus dibandingkan siapapun, bukan hanya Pak Anton yang jadi kandidat, kita tidak melihat ada yang bisa memunculkan citra Islam. Persoalannya Kang Emil lebih dipersepsikan sebagai figur nasional, nah tindakan tertentu perlu didampingi Cawagub yang merepresntasikan religius, itu ada pada Pak Uu," kata Firman.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menceritakan kenapa PDIP akhirnya memilih mengusung nama sendiri di Pilgub Jawa Barat. Kala itu saat menghadiri pernikahan anak Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hasto bercerita bertemu Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak imin.

"Di situ meja bundar bersama mas Romi, ada Cak Imin kemudian ada aspirasi dari beliau-beliau bagaimana di Jawa Barat, PPP mengusung Pak Uu Ruzhanul Ulum untuk diusung untuk mendampingi Ridwal Kamil," kata Hasto usai pengumuman calon pasangan 6 provinsi di DPP PDIP Lenteng Agung, Minggu (7/1).

Lanjutnya, di meja bundar itulah terdapat diskusi yang menyatakan Ridwan Kamil akan berpasangan bersama dengan Uu Ruzhanul Ulum maju di Pilgub Jabar.

"Di situlah kita bermusyawarah. Mak kemudian ada proses yang berlangsung sebelumnya cukup panjang antara RK dengan pak UU, maka disepakati bersama antara PPP bahwa pak UU diusung sebagai calon wagub dari RK," jelasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Maruarar Ngaku Sehati dengan Megawati PDIP, Ingatkan Pramono Soal Dukungan Anies Untungkan RK
VIDEO: Maruarar Ngaku Sehati dengan Megawati PDIP, Ingatkan Pramono Soal Dukungan Anies Untungkan RK

Maruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja

Baca Selengkapnya
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP

Kader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Ridwan Kamil Lebih Condong Maju Pilkada Jakarta Daripada Jawa Barat
Gerindra: Ridwan Kamil Lebih Condong Maju Pilkada Jakarta Daripada Jawa Barat

Gerindra siap memberi dukungan ke Ridwan Kamil, apalagi ia menilai warga Jakarta ingin ada sosok baru selain Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
PKS Ungkap Jalan Buntu Usung Duet Anies-Sohibul Iman
PKS Ungkap Jalan Buntu Usung Duet Anies-Sohibul Iman

Kepastian Partai Keadilan Sejahtera mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) menemukan jalan buntu.

Baca Selengkapnya
Megawati Merasa PDIP Ditinggalin di Pilkada, Ribka Tjiptaning: Calon Bagus Tiba-Tiba Dianginpuyuhkan
Megawati Merasa PDIP Ditinggalin di Pilkada, Ribka Tjiptaning: Calon Bagus Tiba-Tiba Dianginpuyuhkan

Menurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.

Baca Selengkapnya
Dulu Menolak, Kini PKB Pertimbangkan Ridwan Kamil Duet dengan Kader Sendiri di Pilkada Jabar
Dulu Menolak, Kini PKB Pertimbangkan Ridwan Kamil Duet dengan Kader Sendiri di Pilkada Jabar

Jazilul mengatakan, pembahasan soal pilgub Jawa Barat masih pada tahap awal.

Baca Selengkapnya
PDIP Bongkar Ridwan Kamil Dirayu Capres Lain agar Tidak Berpasangan dengan Ganjar
PDIP Bongkar Ridwan Kamil Dirayu Capres Lain agar Tidak Berpasangan dengan Ganjar

Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.

Baca Selengkapnya
Pesona Ridwan Kamil Dalam Bidikan Ganjar dan Prabowo
Pesona Ridwan Kamil Dalam Bidikan Ganjar dan Prabowo

Ridwan Kamil masuk radar bacawapres Ganjar dan Prabowo

Baca Selengkapnya
Nasib Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta atau Jabar Tergantung Rapat KIM
Nasib Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta atau Jabar Tergantung Rapat KIM

Eddy mengakui dinternal KIM belum menemui titik temu apakah akan memajukan RK di Jawa Barat ataukah di Jakarta.

Baca Selengkapnya
PDIP Coret Ridwan Kamil dari Kandidat Cawapres Ganjar, Golkar: Janur Kuning Belum Berkibar
PDIP Coret Ridwan Kamil dari Kandidat Cawapres Ganjar, Golkar: Janur Kuning Belum Berkibar

Waketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.

Baca Selengkapnya
Soal Kabar Ridwan Kamil Maju Pilkada DKI, Golkar Lebih Pilih Jabar
Soal Kabar Ridwan Kamil Maju Pilkada DKI, Golkar Lebih Pilih Jabar

RK sebagai calon tunggal untuk penugasan di Jabar. Sementara di Jakarta, RK bersama Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa

Baca Selengkapnya
PKB Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, Pertimbangkan Sandiaga Uno
PKB Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, Pertimbangkan Sandiaga Uno

Sandi mengatakan bahwa PPP sudah menjalin komunikasi dengan partai-partai lain secara informal mengenai pilkada.

Baca Selengkapnya