Analisis Megawati Tak Umumkan Capres di HUT ke-50 PDIP
Merdeka.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak menjadikan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan sebagai momentum mendeklarasikan calon presiden dari partai berlambang banteng. Dia menegaskan kepada kadernya tidak bisa didesak untuk mengumumkan calon presiden.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, Megawati masih perlu menunggu waktu untuk melakukan konsolidasi internal. Sehingga tidak terburu-buru untuk deklarasi calon presiden.
"Ada konsolidasi internal yang harus dijalankan supaya berjalan smooth dan baik ketika capresnya diumumkan," katanya kepada wartawan, Rabu (11/1).
-
Bagaimana Megawati ingin memastikan integritas pemilu? Komitmen PDIP bukan untuk memakzulkan presiden, tetapi membongkar kecurangan. Kemudian mengoreksi kecurangan itu.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Mengapa PDIP akan menunggu penghitungan KPU sebelum menentukan sikap? Maka, sikap kami, kami tunggu proses penghitungan berjenjang, karena ada proses satu bulan, artinya tim khusus itu punya kerja waktu satu bulan,' imbuh Hasto.
-
Kapan pertemuan Prabowo dan Megawati? 'Insyaallah akan terjadi. Pokoknya Insyaallah akan terjadi sebelum pelantikan,' ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
-
Kapan pertemuan Prabowo dan Megawati direncanakan? 'Pertemuan itu (antara Prabowo dan Megawati) sudah terjadwal dan sudah di atas mejanya Prabowo,' tutupnya.
-
Kenapa AS perlu menunggu lama untuk hasil pilpres? Meskipun biasanya hasil pemilihan presiden diumumkan pada malam hari pemungutan suara, kali ini mungkin akan ada penundaan dalam pengumuman hasil akhir selama beberapa hari. Proses penghitungan suara dalam pemilihan presiden AS memerlukan waktu yang cukup lama karena ukuran negara yang sangat besar, populasi yang padat, serta perbedaan waktu yang ada di berbagai wilayah.
Menurutnya, dua nama paling menonjol menjadi calon presiden PDIP adalah Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Megawati tidak ingin buru-buru mengumumkan salah nama itu karena kalkulasi politik. Sebab, bila diumumkan lebih dini akan termudah dibaca strategi oleh lawan politik PDIP.
"Kalau saat ini belum tepat, kenapa karena terlalu dini maka akan mudah dibaca kekuatan politik PDIP," terang Ujang.
Megawati Sindir Partai Lain Dompleng Capres
Megawati dalam pidato HUT ke-50 PDIP juga menyindir partai lain yang tidak mengusung kadernya sendiri, malah mendompleng tokoh PDIP sebagai capres.
Menurut Ujang, sikap Megawati itu bukan berarti tidak ingin Ganjar digaet partai lain. Apalagi Ganjar juga dinilai tidak akan membelot karena sudah pernah diperingatkan internal partai supaya taat.
"Kan Ganjar sudah diingatkan PDIP sudah dipanggil juga supaya taat perintah partai," ujar Ujang.
Hanya tinggal menunggu waktu bagaimana Megawati menentukan nasib Ganjar sebagai capres atau tidak. Sebab pencalonan presiden ini berada sepenuhnya di tangan Megawati.
"Kita lihat saja apakah nanti Ganjar dicapreskan oleh Megawati atau tidak atau dicapreskan oleh partai lain atau KIB. Kita lihat saja karena dinamikanya masih berjalan terus," kata Ujang.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto tidak menyebut, siapa nama yang akan diumumkan.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan pertemuannya dengan Megawati belum terlaksana
Baca SelengkapnyaDia menyebut, penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaDjarot meminta masyarakat sabar menunggu hasil keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dalam menentukan pasangan yang akan mereka usung.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta semua pihak bersabar menunggu sampai waktu pengumuman cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaNama cawapres Ganjar saat ini masih berada di keranjang Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak ingin buru-buru mengumumkan calon gubernur kedua daerah tersebut lantaran ada pihak lain yang mencoba mengatur.
Baca SelengkapnyaPolitisi senior Golkar ini hanya meminta publik menunggu saja.
Baca SelengkapnyaPDIP telah merencanakan pertemuan antara Cak Imin dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo sudah melakukan pertemuan dengan Partai NasDem dan PKB yang sebelumnya mengusung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menegaskan partainya tidak haus dengan kekuasaan.
Baca Selengkapnya