Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Analisis SMRC: Alasan PDIP-Gerindra Merosot, Golkar Naik

Analisis SMRC: Alasan PDIP-Gerindra Merosot, Golkar Naik jokowi-maruf tanggapi Hasil hitung cepat. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memotret penurunan elektabilitas PDIP dan Gerindra. Hal ini dampak dari kondisi kesehatan publik yang tengah dilanda pandemi Covid-19.

Direktur Riset SMRC, Saidiman Ahmad mengatakan, memang ada kecenderungan dukungan pada PDIP dan Gerindra menurun setahun terakhir. Dugaannya, untuk PDIP, ini terkait dengan kondisi kesehatan publik yang memburuk beberapa bulan terakhir akibat gelombang kedua pandemi Covid-19. Hal ini membuat pemerintah mengambil langkah pengetatan mobilitas warga yang pada akhirnya kembali memukul ekonomi sebagian masyarakat.

“Dalam hal ini, PDIP kena imbas dari ketidakpuasan warga atas kondisi itu,” jelas Saidiman saat dihubungi merdeka.com, Jumat (8/10).

SMRC melihat tren elektabilitas dari beberapa periode survei yang telah dilakukan. Meskipun PDIP tertinggi, tapi tren keterpilihannya terus turun. Oktober 2020 masih di 27,4 persen, lalu merosot jadi 24,9 persen pada Maret 2021. Naik sedikit pada Mei dengan 25,9 persen, lalu merosot lagi pada September menjadi 22,1 persen.

Tapi menurut dia, penurunan yang terjadi masih pada tingkat yang wajar. Ini adalah koreksi dukungan yang wajar di tengah situasi yang memang memberatkan publik secara umum. Menurut dia, justru jadi aneh kalau kondisi memburuk, tapi tidak ada reaksi warga.

“Karena PDIP adalah kekuatan utama pendukung pemerintah, maka partai inilah yang menanggung reaksi warga tersebut,” katanya.

Sementara Gerindra, kata Saidiman, hal ini disebabkan karena partai seperti kehilangan sosok Prabowo. Dulu memimpin narasi oposisi pada pemerintah, sekarang justru menjadi bagian dari pemerintah yang sebelumnya dikritik.

tren parpol di survei smrc©2021 Merdeka.com/smrc

Kata dia, warga yang sebelumnya menemukan kanal yang bisa menyalurkan kritisisme mereka, kini kurang menemukan itu pada Gerindra. Partai seperti PKS dan Demokrat justru lebih bisa menampung aspirasi kritis itu.

“Karena itu, wajar kalau Gerindra sekarang ini mengalami sedikit kemerosotan dukungan. Hal ini kemudian diperkuat oleh tokoh-tokoh partai yang dalam beberapa waktu terakhir memang cenderung tidak menunjukkan gerakan yang menjadi perhatian publik dan yang bisa meningkatkan soliditas pendukung,” terang Saidiman lagi.

Pada Maret 2020, elektabilitas Gerindra berada di 13,6 persen. Kemudian merosot pada Oktober 2020 menjadi 7,7 persen. Merangkak naik jadi 11,6 pada Maret 2021, turun lagi menjadi 10,7 pada Mei 2021. Kini berada di 9,9 persen.

Menurut Saidiman, Golkar tidak terdampak merosot seperti PDIP karena ada 3 faktor yang bisa jadi pemicu. Pertama, secara internal, Golkar cukup solid di bawah pimpinan Airlangga Hartarto. Kedua, Golkar memang nampak cukup konsisten bergerak melalui media-media luar ruang.

“Saya duga ini lumayan mendongkrak memori kolektif warga tentang Golkar, di mana pada saat yang sama, partai lain belum banyak bergerak,” jelas dia.

Ketiga, posisi Airlangga yang menjadi Menko Perekonomian dan Ketua KPC PEN juga menunjang kenaikan elektabilitas partai berlogo beringin tersebut.

“Golkar sejauh ini juga sangat solid mendukung program pembangunan ekonomi dan pemulihan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan itu dirasakan manfaatnya oleh publik luas,” jelas dia.

Pada Maret 2020, elektabilitas Golkar 8,4 persen. Kemudian Oktober 2020 naik jadi 9,9 persen. Kembali naik Maret 2021 menjadi 11,6 persen. Mei 2021 turun menjadi 10,9 persen. Lalu naik lagi pada September 2021 menjadi 11,3 persen.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Indikator Politik, Elektabilitas Gerindra Salip PDIP dan PKB di Jawa Timur
Survei Indikator Politik, Elektabilitas Gerindra Salip PDIP dan PKB di Jawa Timur

Lembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos

Populi Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali

LSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen

Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Litbang Kompas: Gerindra 'Gusur' PDIP dari Puncak Elektabilitas Parpol
Survei Terbaru Litbang Kompas: Gerindra 'Gusur' PDIP dari Puncak Elektabilitas Parpol

PSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Gerindra Salip PDIP di Litbang Kompas, Hasto: Nanti Juga Berubah
Elektabilitas Gerindra Salip PDIP di Litbang Kompas, Hasto: Nanti Juga Berubah

Keyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.

Baca Selengkapnya
Populi Center Bongkar Alasan Survei Ganjar-Mahfud Turun Jadi 21,7 Persen jelang Debat Perdana
Populi Center Bongkar Alasan Survei Ganjar-Mahfud Turun Jadi 21,7 Persen jelang Debat Perdana

Elektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ini Prediksi Kursi Partai di DPR: PDIP Turun Disusul Golkar & Gerindra
VIDEO: Ini Prediksi Kursi Partai di DPR: PDIP Turun Disusul Golkar & Gerindra

Peneliti SMRC Deni Irvani menjelaskan kursi PDIP di DPR akan turun di 2024 dibanding 2019.

Baca Selengkapnya
Peneliti SMRC: Salah Total Kalau Ada Teori Publikasi Lembaga Survei Bisa Pengaruhi Publik
Peneliti SMRC: Salah Total Kalau Ada Teori Publikasi Lembaga Survei Bisa Pengaruhi Publik

Saidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik: Target Hattricknya PDIP di 2024 Terganjal Gerindra
Survei Indikator Politik: Target Hattricknya PDIP di 2024 Terganjal Gerindra

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Pilpres Terbaru Indikator Politik: Prabowo-Gibran Teratas, Gerindra Salip PDIP
Hasil Survei Pilpres Terbaru Indikator Politik: Prabowo-Gibran Teratas, Gerindra Salip PDIP

Hasil survei Pilpres terbaru yang dirilis Indikator Politik menunjukkan elektabilitas Gerindra menyalip PDIP.

Baca Selengkapnya