Anas: Diam-diam Demokrat dukung salah satu capres
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyatakan yakin bekas partai yang pernah dia pimpin tidak bakal netral pada ajang pemilihan presiden dan wakil presiden 2014. Bahkan, Ketua Perhimpunan Pergerakan Indonesia mengatakan Demokrat tak mungkin berdiam diri karena bakal menyalahi kodrat berpolitik.
"Itu bagian dari strategi politik. Tapi kalau secara formal netral, mungkin. Menurut saya secara politik yang tidak mungkin," kata Anas selepas bersaksi dalam sidang Andi Mallarangeng, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (26/5).
Anas meyakini, secara politik Partai Demokrat bakal merapat kepada salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Tetapi, lanjut dia, kemungkinan dukungan itu diberikan secara sembunyi-sembunyi.
-
Bagaimana Partai Demokrat meraih suara? Partai Demokrat yang lahir sebelum Pemilu 2004 merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Dukungan apa yang diberikan? Dalam kesempatan itu, para relawan memainkan lakon berjudul 'Gatotkaca Wisuda' dengan harapan Ganjar bisa memenangi Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana Udin Irchamna mendapatkan suara di pemilihan? 'Paling yang memilih saudara-saudara, teman-teman, atau keluarga,' kata ayah Udin yang pada kesempatan itu mendampinginya.
-
Siapa yang ikut pemilu susulan di Demak? Meskipun saat ini masih mengungsi ke rumah saudara di Kudus, namun saya bersama istri tetap antusias menggunakan hak pilih karena itu sudah kewajiban sebagai warga negara,' kata Sunoto, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, yang saat hari pemilu susulan digelar, rumahnya masih terendam banjir.
"Atau jangan-jangan tidak lama lagi akan terbuka dukungannya. Tetapi, kalaupun tidak terbuka, diam-diam pasti akan mendukung salah satu pasangan," ujar Anas. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat menuding duet Anies-Cak Imin diputuskan sepihak oleh Surya Paloh
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai, Anies telah mengkhianati partainya buntut penunjukkan Cak Imin sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaDemokrat meradang penunjukkan Cak Imin sebagai cawapres Anies dilakukan sepihak tanpa melibatkan partainya.
Baca SelengkapnyaSekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengumumkan partainya resmi mencabut dukungan untuk Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDemokrat juga membongkar surat Anies kepada AHY berisi kesediaan menjadi Cawapresnya di Pilpres 2024. Surat itu dibuat Anies pada 25 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDemokrat membongkar duet Capres Cawapres Anies-Cak Imin
Baca SelengkapnyaHerman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin diketahui resmi dideklarasikan menjadi pasangan bakal capres-cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaDemokrat meradang dengan sikap politik NasDem bersama Anies Baswedan. Surya Paloh dituding menetapkan sepihak Cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDemokrat meradang dengan sikap politik NasDem bersama Anies Baswedan. Surya Paloh dituding menetapkan sepihak Cawapres Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya