Anas Urbaningrum serang balik SBY karena kesal
Merdeka.com - Tersangka Anas Urbaningrum membantah telah menyerang Partai Demokrat menjelang Pemilu 2014. Menurutnya, ia tak mungkin menyerang bekas partainya karena banyak sahabatnya saat ini nyaleg lewat Partai Demokrat.
"Saya bilang tidak ada rumusnya Anas menyerang Demokrat, pertama Anas pernah menjadi Ketua Umum Demokrat, yang kedua sahabat Anas sedang nyaleg di DPR, DPRD, jadi tidak ada nyerang Partai Demokrat, tidak ada kamusnya Anas nyerang Demokrat," ujar Anas di KPK, Senin (7/4).
Namun, Anas mengakui secara khusus menyerang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anas membenarkan memang melaporkan dana Pilpres kampanye SBY 2009 lalu ke KPK.
-
Siapa yang Anas Urbaningrum sebutkan sebagai bacapres? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
-
Mengapa Anas Urbaningrum menilai tudingan penjegalan capres tidak tepat? “Kalau terjegal karena tidak mampu melahirkan koalisi yang cukup, bukan penjegalan namanya,“ ucap Anas.
-
Mengapa Anas Urbaningrum tidak ingin dipaksakan untuk bertemu SBY? “Begini, jadi silaturahim itu sesuatu yang baik, tetapi silaturahim itu juga tidak harus dipaksakan waktunya, tempatnya kan begitu,“
-
Kapan Anas Urbaningrum menyatakan pendapatnya tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang menurut Anas Urbaningrum tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
"Tapi kalau soal dana Pilpres 2009 terkait nyapresnya Pak SBY, ya bener, jadi kalau dibilang saya menyerang Pak SBY, saya bilang memang iya, hanya untuk memberikan respons apa yang saya alami dari sikap dan tindakan SBY," tegasnya.
Anas tidak menjelaskan secara detail tindakan yang dilakukan SBY kepadanya. "Yang bertanya lebih tahu dari yang ditanya. Oke ya, selamat nyoblos ya, jangan golput," ujarnya.
Anas sebelumnya telah memberikan keterangan kepada penyidik tentang adanya dugaan penyelewengan dana kampanye SBY - Boediono pada Pilpres 2009 lalu ke KPK. Kubu Anas juga menginformasikan bahwa putra bungsu SBY Ibas menerima uang USD 200.000 di Ciasem.
Soal tudingan ini, Ibas dan Partai Demokrat membantahnya. Demokrat meminta agar Anas membuktikan ucapannya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY terlihat menahan emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Cak Imin dibanding AHY.
Baca SelengkapnyaPesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.
Baca SelengkapnyaSBY sempat diingatkan rekannya sebelum masuk Koalisi Perubahan dan mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, etik memang dimulai dari kepala atau cara berpikir, kemudian anggota tubuh lainnya mengikuti etika yang sama.
Baca SelengkapnyaApakah SBY terkena karma akibat peristiwa 2009? Cek faktanya
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaKader Nasdem dan Anggota Komisi III, Ahmad Sahroni berniat, melaporkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca Selengkapnya