Ancam 'ceraikan' PKB, Rhoma Irama tak diizinkan temui wartawan
Merdeka.com - Rhoma Irama mengancam akan mencabut dukungannya jika PKB tak memegang komitmen untuk mencalonkannya sebagai presiden. Namun hal itu tak langsung diucapkan oleh Rhoma Irama karena satria bergitar itu dilarang bertemu dengan wartawan oleh tim suksesnya yakni Rhoma Irama For Republik Indonesia (Riffori).
"H Rhoma Irama sebetulnya mau datang (menemui wartawan di kantor Riffori), tapi kami (tim sukses) yang menghalangi untuk tidak datang," ucap salah satu tim sukses Rhoma, Habib Syehan Sihab di kantor Riffori, di Jakarta Timur, Sabtu (26/4).
"Karena sebetulnya kami yang menggelontorkan, kami yang paksakan untuk H Rhoma maju karena kami sudah khawatir dengan nasib bangsa sekarang ini," sambung Habib Syehan.
-
Kenapa Rhoma Irama menolak disebut penyanyi dangdut? Namun sebenarnya Rhoma enggan musiknya disebut sebagai musik dangdut, ia lebih setuju musiknya dikenal sebagai irama Melayu.
-
Kenapa Rhoma Irama jadi penguji? Rhoma Irama dihadirkan sebagai penguji ahli dalam sidang promosi/terbuka karena namanya ada di dalam penelitian disertasi tersebut.
-
Kenapa Rhoma Irama diundang jadi penguji ahli? Karena namanya tercantum dalam penelitian disertasi tersebut, Rhoma Irama diundang sebagai penguji ahli dalam sidang promosi/terbuka.
-
Kenapa Rhoma Irama fokus pada musik? Daripada terlibat dalam politik, Rhoma Irama kini lebih memfokuskan pada jalur musik dangdut yang telah membesarkan namanya.
-
Apa yang membuat Rhoma Irama terkenal? Kepopuleran Rhoma membuat dirinya mendapat predikat sebagai Raja Dangdut.
-
Siapa yang mendampingi Rhoma Irama saat nyoblos? Ricca Rachim membuktikan kesetiaannya kepada sang raja dangdut dengan menggandeng mesra suaminya, yang langsung menjadi sorotan warga di TPS.
Habib Syehan menilai, dengan ikut sertanya Rhoma Irama dalam bursa pencapresan diharapkan bisa membawa perubahan bagi bangsa Indonesia ke depannya.
"Kami katakan kepada H Rhoma sekarang saatnya Anda maju dan harus berani. Sekarang sudah berani dan Alhamdulillah H Rhoma bisa menjadikan satu partai menjadi besar," tuturnya.
Pernyataan penarikan dukungan yang dilakukan Rhoma Irama terhadap PKB tersebut diwakili oleh sejumlah ulama di antaranya; KH Abd Rasyid selaku pimpinan pondok pesantren As-Syafi'iyah, Habib Syehan Sihab, Habib Ali Bin Thohir Al-Husaini selaku pimpinan pondok pesantren Al-Husaini di Tangerang, Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi dari Majelis Talim Kwitang, KH Fahrurrozi Ishaq selaku pimpinan Wasiat Ulama, KH Abu Hanifah selaku pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah, KH Luthfi Zubaid selaku sekjen Fahmi Tamami, Ketua Riffori Waskito dan KH Mujib Khudori selaku pimpinan pusat Ukhwanul Muballighin. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rhoma Irama dan politik memang tak bisa dipisahkan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang calon siswa bintara Polri yang bernama Rhoma Irama sehingga diminta polisi untuk nyanyi lagu ‘Begadang’.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Rhoma Irama juga terlihat menjumpai pimpinan Universitas Islam Universitas As-Syafi'iyyah.
Baca SelengkapnyaYang menarik, ada seorang mantan pejabat top yang turut hadir yang berjoget kala Rhoma tengah bernyanyi.
Baca SelengkapnyaPunya Profesi yang Beragam, Inilah Potret Anak Rhoma Irama dari Tiga Ibu yang Berbeda
Baca SelengkapnyaDinilai cocok jadi presiden oleh Aldi Taher, jawaban Rhoma Irama hadirkan tawa.
Baca SelengkapnyaSejumlah aksi demonstrasi digelar di beberapa titik di Jakarta untuk menyuarakan penolakan RUU Pilkada akan disinyalir akan disahkan oleh DPR
Baca SelengkapnyaKarena namanya ada di dalam disertasi, maka Rhoma Irama dihadirkan sebagai penguji ahli dalam sidang
Baca SelengkapnyaRhoma Irama baru saja menginjak usia 77 tahun pada 11 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPawang hujan Mbak Rara diminta pulang dari Aceh dan dilarang lakukan ritual pengusiran hujan.
Baca SelengkapnyaRhoma Irama memiliki beberapa anak beda ibu. Meski begitu, mereka dikenal harmonis.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah lagu Rhoma Irama yang masih banyak didengarkan hingga saat ini
Baca Selengkapnya