Ancaman Golput Puluhan Milenial Kecewa Saksikan Politik Saling Menjatuhkan
Merdeka.com - Puluhan anak muda yang tergabung dalam komunitas Saya Milenial Golput (SGM) mengungkapkan kekecewaannya terhadap iklim politik yang disajikan dua kubu pasangan capres-cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2019. Jika tidak ada perbaikan, tidak menutup kemungkinan akan banyak generasi milenial yang memilih golput pada Pemilu tahun ini.
Koordinator SGM, Bagas Denny Saputra mengatakan, ekspektasinya sebagai pemilih pemula akan mendapatkan pelajaran politik yang baik tak kunjung didapat. Menurutnya, para elit justru mempertontonkan kampanye yang saling menjatuhkan, bahkan hal-hal yang tidak substantif dengan Pemilu.
"Kami memiliki keresahan yang sama, kalau begini caranya maka kami cenderung mending golput saja," ujar Bagas saat deklarasi Saya Milenial Golput di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Selasa (15/1).
-
Apa tujuan capres maju? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Bagaimana cara memilih capres dan cawapres? Untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu Presiden 2024, setiap warga negara Indonesia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: Genap berumur 17 tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin; Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP-el;Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan KTP-el, paspor dan atau surat perjalanan laksana paspor;Dalam hal pemilih belum mempunyai KTP-el sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan d, dapat menggunakan kartu keluarga;Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Kenapa politikus maju capres ? Sejumlah kandidat maju sebagai capres dengan tujuan ingin menang. Tapi ada juga yang maju karena alasan ingin membantu memperkuat posisi partainya di parlemen sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin jika terjadi kebuntuan politik.
-
Siapa capres yang didukung? Para dalang dan seniman dari berbagai daerah menggelar pentas wayang kolosal di Joglo Saestu Klaten.
-
Siapa saja Capres 2024? Sebagaimana diketahui, terdapat 3 pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga. Ketiga pasangan itu ialah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa saja capres dan cawapres 2024? Ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam pemilu 2024 ini, yaitu:Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 1 dan diusung oleh empat partai koalisi, yakni Partai Nasdem, PKS, PKB, dan Partai Ummat. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 2 dan diusung oleh delapan partai politik pengusung. Mereka adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Garuda, dan Gelora.Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 3 dan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.
Juru bicara SGM, Saifa El Faruqi menuturkan, dua kubu yang akan bertarung pada April 2019 mendatang dinilai cenderung mengedepankan permusuhan dan saling fitnah. Akibatnya, generasi milenial tidak bisa melihat program atau gagasan apa yang akan dilakukan ketika mereka terpilih nanti.
Seharusnya, kata Saifa, pasangan capres ini menunjukkan program terbaiknya untuk kemajuan bangsa pada masa kampanye saat ini. Bukan justru menciptakan permusuhan dan perpecahan di antara anak bangsa.
"Untuk saat ini kami belum bisa menentukan pilihan, karena yang kami dapatkan adaIah isu-isu hoaks yang berimbas pada kehidupan kami di lingkungan keluarga maupun di kampus," ucap mahasiswa Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) tersebut.
Kaum milenial memang cukup akrab dengan dunia maya, tak terkecuali media sosial. Menurut Saifa, apa yang tersaji di media sosial saat ini tidak lepas dari politik kebohongan, caci maki, dan permusuhan.
"Tim capres A jelekin, fitnah, dan menyerang capres B, begitu juga sebalikanya. Kondisi ini sepertinya sengaja dibiarkan, semangat kebersamaan yang kita miliki seolah hilang karena berbeda pilihan. Apakah ini akan terus dibiarkan," sesalnya.
Setidaknya masih ada waktu sekitar 100 hari lagi menuju pemungutan suara. SGM berharap, sisa waktu tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh dua kubu untuk memperbaiki komunikasi politik mereka.
Mereka berharap, kedua kubu berlomba-lomba adu gagasan dan program untuk kemajuan Indonesia. Bukan menyerang dan menjatuhkan masing-masing kandidat secara personal.
"Stop politik SARA, stop politik hoaks, stop politik adu domba, dan stop (istilah) cebong kampret. Berikan kami kesejukan, kami yakin capres yang bertarung ini adalah anak terbaik bangsa yang bisa membawa perubahan bagi bangsa Indonesia. Ayo bersatu, hentikan permusuhan demi lndonesia jaya," ucapnya.
Lebih lanjut, deklarasi ini bukan berarti SGM mengajak masyarakat khususnya generasi milenial untuk golput pada Pemilu 2019. Namun mereka berharap, gerakan ini dapat memberikan perubahan lebih baik pada iklim politik di Indonesia jelang Pemilu 2019.
"Golput itu bukan pilihan kami generasi milenial, anak-anak muda. Tapi golput bakal jadi pilihan kami ketika kami tidak disuguhkan politik yang sehat yang mendidik," ujar Bagas menandaskan.
Reporter: Nafiysul QodarSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto ingin, Golput di Pemilu 2024 sirna.
Baca SelengkapnyaPemimpin harus bisa menjanjikan keadilan bagi seluruh anak muda, tidak hanya yang berada di kota melainkan juga di pelosok daerah.
Baca SelengkapnyaSemua calon menjanjikan lapangan pekerjaan dan akses pendidikan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaAnak muda alergi politik ada andil para politisi dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaFitnah dan drama dalam politik hanya akan membuat masyarakat lelah dan bisa merusak bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaBahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.
Baca Selengkapnya"Anda tidak bisa diam saja menyaksikan persiapan jalan masa depan, Anda harus mengambil pilihan," ujar Anies.
Baca SelengkapnyaListyo mengaku sudah menemui seluruh pimpinan partai politik dan masing-masing bakal calon presiden.
Baca SelengkapnyaMenurut Tim 02, Prabowo sudah dari jauh-jauh hari mengatakan tak perlu membalas hujatan dari siapapun.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengimbau agar jangan sampai karena berbeda pilihan nantinya persatuan dan kesatuan bangsa justru terganggu.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki tantangan besar untuk mendapatkan suara milenial dan Gen Z di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKaesang mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengarahkan secara khusus agar para pemuda untuk memilih PSI.
Baca Selengkapnya